Share

256). Kembali Akur

***

"Enak buburnya? Iya? Makan lagi ya, Sayang."

Adara membuka matanya perlahan ketika suara tersebut berhasil ditangkap kedua indra pendengarannya. Menyipitkan mata, dia meraba kasur di depannya yang kosong tanpa Elara.

Putrinya sudah bangun entah sejak kapan. Itulah yang ada di pikiran Adara sekarang.

Sebelum bangun, Adara menguap lalu meregangkan tubuhnya yang terasa sangat pegal setelah tidur siangnya. Entah berapa jam dia terlelap, Adara tak tahu.

"Makan lagi, iya?"

Lagi, suara Danendra kembali terdengar—membuat Adara akhirnya mengubah posisi menjadi duduk.

Masih setengah sadar, dia melihat Danendra duduk bersilah di atas lantai sambil menyuapi Elara yang kini berada di dalam stroller.

"Ya ampun makannya lahap banget sih kamu, Nak? Papa suka deh lihatnya," puji Danendra ketika dia menyuapi lagi Elara tanpa harus menikmati banyak drama.

Untuk golongan balita seusianya, Elara memang tipe yang tak sulit makan. Sekali pun sedang tumbuh gigi, balita gembul tersebut tetap lahap ketika
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status