Share

41 : Tembok RS mendengar lebih banyak doa tulus

"Sayang, kamu sudah dapat nama buat anak kita?" tanya Nasya setelah terbangun sambil terus mengusap perutnya.

Arga tidak menjawab, dia hanya melipat bibirnya kedalam. Kesedihan tiba-tiba membebat dalam hatinya. Sekuat tenaga dia menahan air matanya. Melihat istrinya seperti ini sungguh membuatnya semakin merasa bersalah.

"Sayang. Kenapa diam?" tanya Nasya sekali lagi.

"Sayang, sudah. Mungkin suami kamu sedang lelah. Dia dari kemarin menunggu kamu disini bahkan tidak tidur" ucap Ibunya Nasya mencoba mengalihkan perhatian anaknya.

"Benar Kamu tidak tidur?" tanya Nasya khawatir. Arga hanya tersenyum kecut. "Pantas saja, kamu punya mata panda. Kamu istirahat dulu saja, biar aku sama Ayah sama Ibu" sambungnya.

Ibu Mertuanya memberi kode agar Arga pergi keruangan yang memang sudah disiapkan untuk istirahat yang menjaga pasien. Disana sudah ada ranjang beserta perlengkapannya, tv, lemari pendingin juga lemari pakaian.

Setelah Arga berbaring, dia memejam matanya. Walau sulit sekali untu
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status