“Nafsu hanya bertahan sementara, karena ia pembosan dan tidak pernah puas, tapi keindahan hati seorang wanita adalah pendamai yang mengokohkan jiwa laki-laki.”*****Tiga orang di meja makan itu mendadak terbengong karena ucapan tiba-tiba Abimanyu. Sepertinya bukan hanya tiga orang saja, karena Akbar yang semula bermain ponsel pun ikut ternganga tidak percaya, tidak kalah ternganganya dari sang Kakak Dhilla. Dan Dhilla sendiri tahu bahwa Abimanyu akan menikahinya, tapi tidak secepat ini. Sementara kedua orang tua Dhilla justru saling tatap beberapa saat, lalu tersenyum penuh arti. Ternyata Abimanyu Dika Daryatma menepati janjinya delapan tahun lalu. Sepertinya mereka tidak akan salah menerima laki-laki itu sebagai suami untuk putri sulungnya.“Kamu..... masih waras, Bi?” tanya Dhilla akhirnya.“Lebih dari waras, Dhilla!” balas Abimanyu cepat dengan tangan yang semakin erat menggenggam tangan perempuan disampingnya. “Kamu...., sakit?” tanya Dhilla kembali.Laki-laki itu mendeng
Hidup adalah tentang sesederhana pilihan yang harus kamu ambil agar bisa melanjutkan kehidupanmu. Semua orang seolah dituntut untuk mengambil keputusan di dalam hidup mereka. Dari sebuah hal yang sepele atau yang penting sekalipun. Saat memandang ke depan kamu seolah dihadapkan dengan berbagai pilihan yang menyebar, siap untuk kamu pilih. Pilihan-pilihan itu seolah memberikan waktu tenggang dan memaksamu segera menentukan apa yang kamu inginkan. Di bawah semua tekanan itu, kita akhirnya tidak bisa banyak berpikir saat memilih berbagai pilihan yang ada. Hal yang wajar bila karenanya kamu hampir tidak menyadari bila kehidupan terus berjalan. Keputusan penting atau sepele yang kamu ambil mampu mengubah kehidupanmu. Pilihan-pilihan yang membuatmu berdiri di titik sekarang, tempat dimana kamu melihat hidupmu berubah pesat karena pilihan yang dulu kamu ambil.Dhilla mendongak untuk menatap wajah menawan Abimanyu karena perbedaan tinggi badan mereka. Tatapan Abimanyu begitu intens sampai-sam
"Betapa indahnya menunggu jika hasil akhirnya adalah kamu."*****Warna putih tampak mendominasi dekorasi ballroom hotel bintang 5 milik Abimanyu. Dekorasi megah yang sudah terpasang megah menghiasi seisi ballroom yang luas itu. Tepat hari ini, hanya berselang 5 hari setelah pertemuan Dhilla dengan kedua orang tuanya yang memang sudah direncanakan Abimanyu sekaligus melamar perempuan pujaannya kemarin, akad nikah antara Abimanyu dan Dhilla akan diselenggarakan. Abimanyu sendiri tidak ingin kejadian beberapa hari yang lalu terulang sebelum mereka sah menjadi suami istri. Kejadian dimana dirinya dan Dhilla yang hampir tidak bisa menahan nafsu. Beruntung panggialan video dari kedua anaknya menghentikan aksi mereka.Akad nikah diputuskan untuk diadakan di hotel milik Abimanyu sendiri, memudahkan kerabat dari kedua keluarga yang hendak menginap yang tentu saja memang sengaja di sediakan pria itu. Dan saat ini, keluarga tampak sudah berkumpul di ballroom, dengan pakaian yang serba putih s
Lahir dan besar dari oang tua yang bekerja di lembaga kedinasan, mengharskan Fadhilla terbiasa degan tinggal berpindah-pindah kota. Sedari kecil, entah sudah berapa kali ia harus mengikuti orang tuanya yang sering dimutasi kerja.Seperti saat ini, dengan berat hati di semester terakhir kelas 12, yang beberapa bulan lagi ia akan menghadapi ujian nasional. Dhilla malah harus meninggalkan sekolahnya di kota Solo dan pindah ke kota Surabaya dimana orang tuanya dimutasi kerja kali ini. Memang, ini bukan kali pertama orang tuanya ditugaskan di kota Surabaya.Dulu saat ia kecil, orang tuanya pernah ditugaskan di sana sebelum dipindahkan ke Semarang. Dhilla masih ingat, dulu masa taman kanak-kanaknya ia habiskan di Surabaya. Dan sekarang, ia berharap di sekolah barunya bisa bertemu teman TK-nya dulu. Sehingga, tidak sulit untuk menyesuaikan diri.Dan minggu sore, setelah menempuh perjalanan selama 4 Jam dari Solo ke Surabaya menaiki mobil sang papa. Dhilla d
PART 1Dengan langkah berat, Dhilla mengikuti Mamanya berjalan menyusuri halaman SMA paling unggul di Kota Surabaya itu. Mamanya akan memperoses kepindahannya, dan hari ini juga akan menjadi hari pertama bagi dirinya untuk mulai belajar menyesuaikan diri dengan sekolah barunya.Setelah kepergian sang Mama yang baru saja mengurus kepindahannya, ia pun diminta mengikuti kepala sekolah yang akan mengantarkan ke dalam ruang kelas. Suara gaduh dari dalam kelas-kelas terdengar jelas sepanjang lorong ia mengikuti pak Harno nama kelapa sekolah barunya.Derap langkah diiringi ketukan alas sepatu milik pak Harno, seketika menghentikan kegaduhan di dalam kelas 12 IPS 1. Dhilla yang mengikuti kepala sekolah masuk ke dalam kelas itu, sontak menjadi pusat perhatian dari seisi kelas.Seisi kelas mulai berbisik-bisik riuh, terlebih siswa laki-laki, “Gilla, bening banget.” Celetuk seorang siswa yang bisa didengar oleh Dhilla yang a
Bel akhir pelajaran telah berbunyi, Dhilla menghirup napas lega. Bel akhir pelajaran, menyelamatkan dirinya dari cowok aneh yang tidak berpaling menatapnya. Dan tentu saja hal itu membuat Dhilla kesal setengah mati. Bayangkan saja, Abimanyu bukannya memperhatikan guru di depan kelas, justru malah memperhatikan dirinya sepanjang jam pelajaran berlangsung. Dari pagi sampai siang, bahkan laki-laki tampan itu ngintilin Dhilla kemanapun ia pergi, kecuali ke toilet. Dhilla berjalan menyusuri lorong kelas bersama Sabrina, teman satu kelasnya. Dan ternyata Sabrina itu adalah temannya dulu waktu taman kanak-kanak. Bersyukur Sabrina masih ingat dengannya, dan Sabrina juga baik. Karena memang dulu dirinya dan Sabrina berteman akrab dan bertetangga.“Kayaknya si Abi masih bucin sama kamu, deh” Ujar Sabrina yang menggandeng lengan Dhilla.Mendengar itu, Dhilla menghentikan langkahnya. Lalu, menghadap Sabrina, “Abi?” Tany
Seorang laka-laki tampan, kini tengah fokus mengemudikan mobil membelah cuaca panas kota Surabaya. Laki-laki berseragam putih abu-abu yang tidak lain dan tidak bukan adalah Abimanyu itu, sedari beberapa menit yang lalu tidak melepas senyum manis yang menghias wajah tampannya.Sedangkan gadis ayu di sampingnya, yang tidak lain adalah Fadhilla hanya menatap heran dan kesal cowok tampan itu, “Kamu lagi taruhan, ya?” Tanya Dhilla penasaran. Pandangannya tidak lepas dari makhluk tampan disampingnya.Setelah Abimanyu memaksa Dhilla untuk menjadi pacarnya, Abimanyu juga memaksa Dhilla pulang bersamanya. Dan Dhilla sangat yakin, itu akan menjadi berita heboh besok. Mengingat tadi masih banyak murid melihat mereka, saat Abimanyu menggandengnya menuju tempat parkir.“Apa?” Tanya Abimanyu balik. Mungkin ia tidak paham, atau memang cowok tampan itu sedang melamun dan tidak fokus.“Kamu lagi taruhan atau game, buat deketin anak baru ya?&r
Pagi menyapa. Matahari mulai menyinari alam semeta menggantikan bulan sabit pada malam hari. Seorang gadis ayu masih bergulung nyaman didalam selimut. Semalam ia tidak bisa tidur, alhasil selepas sholat subuh ia tidur lagi. Dan tidur nyenyaknya pagi ini, mesti terganggu dengan dering ponselnya yang tidak berhenti berdering.For information, ponsel Dhilla yang tertinggal dikelas ternyata lebih dahulu di ambil oleh Abimanyu. Dan tentu saja Abimanyu memberikan ponselnya kembali dengan syarat dirinya harus menjadi pacar laki-laki tampan itu.Dhilla segera turun dari ranjang, bergerak ke meja belajarnya. Meraih ponselnya, namun belum sempat mengangkatnya, panggilan itu sudah berakhir. Dengan malas Dhilla membuka whatsapp. Matanya membola sempurna melihat pesan dari kontak yang tidak ia mliki sebelumnnya. ‘Boy Friend’, lengkap dengan emotikon love dibelakang nama itu.Dhilla tersenyum. Entah, hatinya merasa senang men