Share

Chapter 17

“Merah tuh kayanya, atau melepuh nantinya. Itu kuah bakso pasti panas banget!”

“Ini baru awalnya. Nanti kita bantuin lagi, Tha!”

Deg!

Dua tangan Abimanyu terkepal kuat, rahangnya mengeras kala mendengar obrolan di dalam toilet. Seseorang yang jelas Abimanyu kenal, dan ia menyesal pernah mengagumi gadis yang pandai dan berbakat itu.

“Mampus! Aku yakin bakal melepuh tuh paha!”

“Siapa suruh main-main sama Lytha. Hari ini pahanya, besok mukanya! Liat aja, dia main-main sama aku!”

Wajah Abimanyu memerah, menandakan laki-laki tampan itu sedang menahan amarah. Abimanyu tidak berniat masuk menghampiri mereka ke dalam toilet. Ia memeilih bersandar pada tembok didepan toilet, menunggu mereka keluar.

“Kenapa kamu nyuruh temen kamu buat nyiram Dhilla? Kenapa THA?” Kata Abimanyu tepat saat Lytha dan temannya keluar dari toilet.

Tubuh Lyhta mematung dengan kedua mata yang berkaca-ka

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Bu Iim
di sekola masa gak ada yg dengar erangan suara nya
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status