Share

| 51 |

"Selamat malam, Nona! Maaf, saya terlambat untuk mengantarkan Nona pulang," sapa Pak Septian waktu ia sampai ke rumah Nevano untuk menjemput Zora.

"Iya, Pak. Nggak papa," sahut Zora, meski dirinya sudah gelisah sejak tadi lantaran sekarang hampir pukul setengah sembilan malam dan Zia masih berada di rumah sakit sendirian.

Pak Septian membukakan pintu belakang mobil untuk Zora. Gadis itu berjalan hati-hati masuk ke mobil. Untung saja kakinya yang terkilir tidak terlalu sakit lagi, sehingga tak menyulitkannya untuk berjalan normal.

Nevano sudah berangkat ke bandara sejak pukul enam sore lalu. Ia harus pergi guna mengurus masalah perusahaan. Sebelum pergi, ia mewanti-wanti Zora untuk makan makanan yang telah disiapkan pelayan. Pemuda itu juga meninggalkan salah satu kartu kreditnya, memaksa gadis itu menerima dan memakainya.

Zora selalu tidak mengerti dengan jalan pikiran Nevano. Pemu

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (3)
goodnovel comment avatar
Beni Hamuri
kenapa cerita diaplikasi ini selalu saja Ada meninggalkan tanda merah di tubuh wanitanya??? Memangnya semua perempuan suka dengan cupang2 kayak gitu??
goodnovel comment avatar
Ziza Ziz S
ya semangat Thor update nya.. di tunggu walaupun kelamaan .. ......
goodnovel comment avatar
Irwani Siregar
iya iya tapi jgn lama banget Ampe sebulan,,,,rindu nunggunya ,,berat rasanya
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status