Soul the Assistant

Soul the Assistant

By:  Affad DaffaMage  Completed
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
Not enough ratings
20Chapters
1.1Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

Ada satu hal yang katanya paling tidak disukai oleh para mahasiswa, baik yang baru maupun yang lama, di Fakultas Teknologi Elektro dan Informatika di akademik kuliah kampus ini: lab program. Berurusan dengan asisten-asisten yang tidak pernah ragu mengasih tugas, praktikum yang sulitnya seperti mencari tujuh bola sakti kecuali mereka diberkahi, dan juga lembaran demi lembaran tugas yang harus mereka kerjakan dari silabus praktikum sebelum asistensi. Tambahkan asisten baperan, maka jadilah satu semester yang tidak menyenangkan. Apakah sepenuhnya benar demikian? Ikuti perjalanan seorang perempuan bersama delapan rekannya dalam petualangan menghadapi asisten paling rumit di kampus FTEI.

View More
Soul the Assistant Novels Online Free PDF Download

Latest chapter

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments
No Comments
20 Chapters
1. The Lab
Siang itu, matahari terik menembus kulit sawo matang serta rambut hitam panjang yang dibiarkan tergerai milik perempuan dengan tinggi 150 cm itu. Rencananya untuk tidur siang hari itu harus dia tunda karena adanya pertemuan teknis terkait lab program. Sebagaimana yang pernah dia dengar dari teman-teman satu fakultasnya, lab ini termasuk lab paling susah karena silabusnya seperti membuka jurang kehancuran. Jangan terkejut jika lab ini akan dihadapi sampai tiga kali selama kuliah, karena standar kelulusannya yang seperti langit dibandingkan lab yang lain di fakultasnya, fakultas elektro dan informatika.Tentu saja, itu membuatnya ragu untuk menjalani lab ini. Sebagai seorang mahasiswa salah jurusan, dia tentu ingin segera mengambil SBMPTN dan hengkang dari jurusan yang membuat pengalaman kuliahn
Read more
2. The Task
(Putri menambahkan Alisa, Nuriya, Ryanho, Phaelus, Aybe, Lesmana, Reza, dan Ilham ke obrolan)(Hari ini 19:24)Putri : Assalamu’alaikum.Alisa : Wa’alaikumussalam Mba.Nuriya : Wa’alaikumussalam Mba.Ryanho : Wa’alaikumussalam Mba.Lesmana : Wa&
Read more
3. The Pre-Praktikum
Jika kamu pernah membayangkan bagaimana rasanya mengerjakan berlembar-lembar kertas menulis tanpa ada satu tulisan salah, maka sebaiknya buang jauh-jauh bayangan itu. Dia adalah mimpi, dan mimpi dapat melingkup ke dunia nyata. Inilah yang sekarang dirasakan oleh Nuriya.Dia teringat perbincangan singkatnya dengan kakak sepupunya yang baru lulus beberapa bulan silam. Saat itu, dia bingung memilih jurusan dan kakaknya mengusulkan informatika kepadanya. Dan entah apa yang membuatnya berminat mengambil jurusan IT ini. Oh dia sangat menyesal sekarang.Masalahnya, kalau penyesalan di depan namanya pendaftaran.“
Read more
4. Sepupu
“Jangan telat praktikum, sepupu,” ucapan itu adalah satu-satunya hal yang mereka dengar dari laki-laki berdarah dingin itu. Tidak ada nada perasaan, tidak ada emosi. Namun, kalimat akhir dari laki-laki itu mengejutkan mereka.“Sepupu?” ucap Aybe dengan nada sedikit terkejut. Laki-laki itu meninggalkan mereka tanpa memberikan komentar yang lain, sementara Putri tampak membeku. Phaelus menatap bingung ke arah Putri dengan tatapan tidak percaya.“Kakak... sepupu dengan masnya?” tanya Phaelus setelah laki-laki itu sudah menghilang dalam keramaian kantin mereka berada. Putri hanya mengangguk lemah. Ilham tampak tidak senang dengan perlakuan oleh laki-laki ta
Read more
5. The Asistensi
“Ryan, kamu di mana? Sudah dekat waktunya lho!” teriak Alisa lewat teleponnya. Nuriya hanya tersenyum kecil melihat sikap Alisa yang emosi. Phaelus geleng-geleng kepala. Sudah 10 menit mereka menunggu dua asisten yang menggantikan Hamid.“Ryan sudah biasa telat,” komentar Aybe datar saat dia membuka laptop.“Tetap saja, nggak baik kalau telat,” tanggap Ilham. Terdengar kaki berlari ke tempat itu dan ternyata itu Ryan.“Akhirnya. Kamu kemana saja?” tanya Alisa ketus.“
Read more
6. Luka Masa Lalu
Kamis sore, Mas Reza mengundangku dan anggota lainnya di kelompok praktikum untuk bertemu di sebuah cafe. Jujur saja, Mas Reza sekarang lebih terbuka dibanding saat kami pertama mulai praktikum. Memang, dia agak kasar, tetapi dia sangat baik.“Jadi, kemarin aku meminta informasi ke Mas Sadim, tetapi dia hanya memberikan petunjuk yang tidak jelas. Petunjuknya 5, Nikah, dan Pesawat.”Aku merenungkan kalimat dari Mas Reza. Apa yang terjadi?“
Read more
7. Affa si Arrow
“Mas Affa ya?” gumamku saat aku menggosok gigiku. Setelah mempersiapkan diri untuk kuliah hari ini, aku bergegas ke kampus.Jam menunjukkan 10:25 saat aku tiba di kampus. Aku bergegas menuju ruangan kuliah Fisika 1. Untungnya aku kelas jam 10:30, sehingga punya waktu untuk mempersiapkan diri untuk kuliah perdana. Aku membuka diskusi grup yang aku tinggalkan setelah aku tertidur tadi malam saat aku tiba di rumah. Aku tidak sekelas dengan Alisa di Fisika 1. Dia kelas pagi.Reza : “Hei semuanya! Berita bagus! Si Soul bakal sibuk minggu depan!”Lesmana : “En
Read more
8. Yang Tidak Didengarkan
“Telah terjadi ...”Laki-laki itu mematikan suara dari berita televisi. Dia kembali menatap ke sekumpulan catatan miliknya yang berserakan di mejanya. Gambar sebuah pesawat, sekumpulan daftar nama dan beberapa coretan dengan berbagai gambar serta grafik di dalamnya.“Sepertinya kali ini tidak akan lama dengan lokasi demikian, apalagi dunia masih mengamati kita,” komentar laki-laki itu seraya membenarkan posisinya duduk di salah satu kursi di ruangan itu. Dia lalu menerima sebuah telepon dari seseorang.“Selamat sore?” tanya laki-laki itu seraya men
Read more
Special: Arrow
Aku menyimpan sekumpulan kertas yang berisi laporan tentang maintenance dari motorku. Katakan aku aneh, namun aku memiliki kebiasaan untuk mencatat setiap bagian rusak dan perbaikan dari motorku. Kebiasaan yang aku dapatkan dari terlalu banyak menonton kanal informasi tentang perawatan benda raksasa yang terbang di langit, pesawat terbang.“Mas Arrow, Sudah selesai dengan tugas kuliah Artificial Intelligence?” pertanyaan itu dilontark
Read more
9. The Real Asistensi 1
“Terima kasih banyak Mas... Arrow,” ucapku sedikit ngelu. Aneh, meskipun aku sudah mengulangnya berkali-kali, nama itu tetap terdengar aneh bagi diriku. Mas Arrow tersenyum.“Kalau ada masalah lain, silahkan hubungi saya. Berlaku untuk semua praktikan. Saya lebih sering bebas daripada kuliah saat ini,” ucap Mas Arrow santai. Entahlah, rasanya aku menyusahkan Mas Arrow, karena dilihat dari pakaian lab yang dia pakai seadanya, ditambah dengan rambut kepalanya yang masih berantakan, dia sepertinya sangat sibuk. Jangan lupakan kantong mata yang jelas sekali terlihat. Namun, dia masih bisa tersenyum.“Baik mas,” ucapku seformal mungkin. Aku selanjutnya memin
Read more
DMCA.com Protection Status