Share

Bab 13

"Bagus kau tidak menahan Lilia. Setelah menikah semua perempuan yang datang padamu memang harus kau benci seperti tadi. Aku puas melihat dia kecewa."

"Aku tidak punya perasaan rumit semacam benci. Tindakanku hanya berdasarkan keuntungan dan kerugian. Lebih baik aku membiarkannya pergi ketimbang dia membuat masalah di sini."

"Walau kau tidak membencinya. kau juga tidak menahannya. Itu sudah bagus!" Zenon mengacungkan jempol lalu tersenyum pada Amara yang datang menghantarkan pesanan.

Amara meletakkan ice mocachino ke atas meja sembari mencari keberadaan Lilia, dia bertanya, "Dia pulang? Lalu pesanan Ini buat siapa?"

"Biar aku yang bayar," jawab Zean.

"Aku sudah mengusir pelakor itu." Dada Zenon membusung bangga, ia lalu menadahkan tangannya pada Amara. "Tidak perlu terharu. Cukup beri aku permen!" pintanya.

"Amara enggak punya permen."

"Kalau begitu cepat beri aku keponakan!"

"Keponakan?"

"Segeralah melahirkan anak. Dengan begitu aku punya keponakan."

Wajah Amara mendadak panas. Sebe
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status