Seusai makan siang di restoran di komplek Disneyland, JC mengajak Anna untuk membeli es krim karena cuaca siang itu agak panas. Mereka memesan es krim dengan rasa favorit masing-masing di stand penjual es krim yang terletak di pinggir jalan taman.
"Aku mau es krim strawberry, Tuan," ujar Anna kepada pria penjual es krim itu.
"Aku mau es krim coklat saja, Tuan," ucap JC setelah Anna.
Es krim dengan cone yang krispi diserahkan ke tangan Anna dan JC sesuai rasa pesanan mereka. Setelah JC membayar es krim itu, mereka berdua pun berjalan-jalan lagi mengelilingi taman bunga di dalam Disneyland.
"Apa kau mau mencicipi es krim strawberry milikku, Sayang?" tanya Anna menyodorkan es krimnya ke depan mulut JC. Pemuda itu pun mencicipi sedikit dan mengatakan rasanya enak. JC pun meminta Anna mencicipi es krim coklatnya juga.
Ketika mereka melintasi dancing water fountain di depan kastil Disney yang cantik itu. Tiba-tiba dari arah belakang mereka ...
"An
Selama melakukan proses operasi bedah otak, Annastacia memantau monitor detak jantung dan tekanan darah yang tersambung ke tubuh JC. Kantong darah dan cairan infus juga terpasang dengan selang ke pembuluh darah di pergelangan JC untuk mencegah syok saat operasi."Pinset ...," ucap Anna meminta pinset lalu mencoba mengeluarkan peluru yang bersarang di kepala JC sebelah kanan.Peluru itu berhasil diangkat dari dalam tulang tengkorak JC. Kemudian Anna minta cairan NS untuk membasuh darah di kepala JC hingga bersih untuk mengecek ada tidaknya pendarahan otak.Bagian sekitar bekas tembakan itu memang membiru sekitar 3 cm diameternya. Dia pun membuat sayatan melintang di kulit kepala dengan pisau scalpel bedahnya di samping bagian yang membiru itu untuk melihat ada tidaknya gumpalan darah dalam otak yang cedera itu.Kemudian dengan gergaji listrik untuk tulang, Annastacia membuka tulang tengkorak JC secukupnya untuk melihat bagian permukaan otak sebelah k
Setelah berjibaku satu jam lebih dengan lalu lintas yang padat di Los Angeles, mobil Land Rover yang dikemudikan oleh Brad Lennin sampai di parkiran kantor LAPD. Pria Texas itu tidak ikut turun dari mobil. Dia mengatakan akan menunggu Max dan Anna di mobil saja.Di kantor LAPD, Anna dan Max bertemu petugas sipir penjara lalu meminta kesempatan menjenguk John Baldere yang baru saja masuk ke penjara untuk diamankan pasca penembakan JC. Karena harus masuk satu orang saja per kunjungan, Anna masuk sendirian ke ruang jenguk tahanan untuk bertemu dengan John.Dia duduk menunggu di sebuah ruangan dengan sekat kaca bening dengan alat seperti telepon untuk berkomunikasi dengan tahanan penjara yang dijenguk. Dalam hatinya, Anna menyiapkan dirinya untuk bertemu John. Rasanya hatinya begitu sakit karena harus bertemu dengan pria yang telah menembak JC.Akhirnya setelah menunggu sekitar 10 menit, John keluar dari pintu bagian sisi lain ruangan itu. Dia tersenyum melihat Anna
Sepanjang perjalanan pulang dari kantor LAPD hingga ke rumah JC, air mata Anna tak henti-hentinya mengalir. Dia memikirkan semua perkataan John mengenai kondisi JC pasca operasi bedah otak."Anna, berhentilah menangis. Apa yang membuatmu begitu sedih? Kau bisa menceritakannya kepadaku," hibur Max membelai kepala Anna. Dia pun merasa sedih dengan kondisi JC, tapi dia pria jadi tidak pantas untuk menangis terus-menerus.Anna menoleh menatap Max dengan mata berkaca-kaca. "Aku menguatirkan Jason saja, Max. Selama Jason belum siuman, aku tidak bisa tenang," jawab Anna.Mobil Land Rover milik JC yang dikemudikan oleh Brad sampai di depan rumah JC. Kakak perempuan Anna sedang duduk di kursi teras menunggu kepulangan mereka. Kemudian Jocelyn pun berdiri menanti Anna turun dari mobil bersama Max.Anna berlari memeluk kakak perempuannya sambil menangis tersedu-sedu. Dia seolah kehilangan kata-katanya di tengah segala emosi yang bercampur aduk di hatinya. 
Annastacia membuka kotak paket yang dikirim untuknya di meja pantry. Ketika dia membuka lapisan-lapisan kertas penutup bagian dalam kotak itu ada darah yang menempel di sana. Namun, dia tetap membukanya dan terkesiap.Dia berteriak histeris melihat seekor merpati putih yang tercabik-cabik tubuhnya dengan pisau menancap di dada merpati itu berlumuran darah segar. Di samping merpati yang dibunuh dengan brutal itu, seekor tikus yang membusuk berbelatung tergeletak juga di dalam kotak itu.Annastacia menjerit histeris lalu berlari ke kamar mandi untuk muntah. Perutnya terasa bergolak karena melihat kedua binatang berkondisi mengerikan yang dikirim untuknya.Ketika melihat isi kotak kiriman paket untuk Anna, Max dan Jocelyn pun terkejut dan sedikit mual. Namun, Max memaksakan dirinya untuk mengambil pesan di dalam kotak mengerikan itu.Sebuah foto Anna yang di beri tanda silang merah di bagian kepalanya dan di balik foto itu tertulis. 'Wanita jalang, kau membu
Ketika pagi tiba, sinar matahari masuk melalui kaca jendela kamar JC yang tertutupi kain gorden tipis yang tembus cahaya. Annastacia pun bangun lalu berjalan ke kamar mandi untuk memulai harinya.Jocelyn sudah tidak ada di sisi ranjang Anna ketika dia terbangun tadi. Kakak Anna itu menyiapkan sarapan sederhana berupa french fries, sosis, dan telur goreng yang dia temukan di kulkas JC.Setelah menu sarapan buatannya siap, Jocelyn masuk ke kamar Anna dan berseru dari luar pintu kamar mandi, "Anna, sarapannya sudah siap, kutunggu di pantry.""Oke, Jocy. Thanks," sahut Anna lalu membilas busa sabun di tubuhnya di bawah shower.Max dan Jocelyn sedang mengobrol sambil tertawa bersama di meja pantry duduk bersebelahan. Anna duduk di hadapan mereka berdua."Selamat pagi," sapa Anna lalu mulai menyantap sarapannya.Max memperhatikan Anna lalu berkata, "Hari ini aku akan mengantarmu ke rumah sakit lalu meninggalkanmu Anna karena aku juga harus m
Jeff Hanibal yang baru saja kembali dari makan siang merasa begitu bersalah karena meninggalkan Anna terlepas dari penjagaannya. Annastacia tampak berantakan wajahnya, lebam-lebam berwarna kebiruan ungu merah mulai muncul di dahi dan pipi serta sekitar bibirnya."Maafkan aku, Anna. Aku teledor dalam tugasku, kupikir tadi kau sedang bersama suamimu. Bagaimana mereka bisa menyerangmu? Aku harus menulisnya dalam laporanku," ujar Jeff Hanibal duduk di hadapan Anna yang sedang diobati luka-lukanya di ruang ER oleh perawat."Ssshhh ... ini perih, Sus!" desis Anna ketika perawat itu mengoleskan salep antibiotik ke tepi bibir Anna yang pecah."Maaf, Nona. Tahan sedikit ya?" jawab perawat itu meneruskan pekerjaannya mengobati luka-luka di tubuh Anna yang sebagian besar ada di wajahnya."Apa punggung atau panggulmu juga terasa sakit?" tanya perawat dengan nametag Naomi Bianche itu pada Anna."Kurasa lebam, tapi tidak terkilir. Tadi aku berguling-guling
Pagi hari berikutnya, seperti biasa Max menjenguk JC sekaligus mengantar Anna ke rumah sakit St. Petersburg International. Namun, seperti sebelum-sebelumnya, JC masih belum sadar dari koma."Anna, jaga dirimu baik-baik. Aku tidak ingin mendengar kau terluka lagi," pesan Max memeluk Anna sebelum meninggalkannya untuk pergi bekerja."Tenanglah, Max. Aku akan berhati-hati dan tidak pergi sendirian. LAPD sudah menambah pengawalan untukku menjadi 4 orang detektif, seharusnya kejadian kemarin tak terulang kembali," jawab Anna lalu menepuk-nepuk punggung Max.Mereka pun berpisah di koridor depan ruang ICU. Anna masuk ke ruangan perawatan JC dengan mengenakan baju steril dan masker wajah. Dia menyeka lengan, wajah, dan leher JC dengan washlap setengah basah. Kemudian mencukur rambut yang mulai tumbuh di wajah JC dengan hati-hati agar tidak melukai kulit wajah pemuda yang menjadi pujaan wanita di Amerika itu lalu memakaikan aftershave beraroma musk segar yang selal
Ketika Anna sudah pasrah nyawanya akan melayang, dia menutup matanya. Namun, segalanya terjadi begitu cepat.Tembakan pistol terdengar keras bersamaan dengan peringatan petugas polisi. "Freeze! Freeze! Diam di tempat! Angkat tangan!" Mereka mengejar wanita fans JC yang berjumlah sekitar selusin.Teriakan histeris wanita-wanita berlarian, teriakan Marry yang suaranya seolah menjauh dari tubuh Anna, seorang petugas LAPD menembak dadanya. Ketika Anna melihatnya, tubuh Marry terpental ke udara lalu jatuh ke bawah dari atap gedung 25 lantai itu. Sementara tubuh Anna dipeluk erat oleh John.Wanita jahat itu mati dengan kepala pecah karena tubuhnya menghantam permukaan jalan di depan rumah sakit.Suasana sangat kacau dengan suara gaduh para wanita penggemar JC yang menangisi Marry dan sebagian memohon untuk dilepaskan oleh petugas LAPD.John membuka ikatan tali di pergelangan tangan Anna. "Kau sekarang aman, Anna. Astaga, mereka sepertin