Share

Bab 19

Akhirnya aku memilih untuk meletakkan kembali ponsel itu, sebab semakin aku mengetahui semua isi chat di ponsel Mas Rudi, semakin menganga rasa sakit hatiku.

****

Brak!

Brak!

Prang!

Aku tersentak kaget saat mendengar suara seperti benda sedang dibanting.

Aku melirik sekilas ke arah jam yang menggantung di dinding dan ternyata mata ini baru saja terpejam lima belas menit lamanya, hal itu tentu saja membuat kepalaku berdenyut nyeri.

Suara benda-benda itu semakin memekakkan gendang telinga, membuatku bergegas bangkit dari pembaringan lalu melangkah menuju ke arah pintu. Akan tetapi, gerakan tanganku yang hampir saja menyentuh gagang pintu langsung terhenti begitu mendengar kalimat dari suara yang amat aku kenali.

"Nggak kerja, tapi bilang capek! Capek ngapain, coba? Tidur?!"

Kini rasa penasaranku terjawab sudah. Ternyata ibu sengaja membanting setiap benda yang dipegang olehnya.

Suara itu kini tak terdengar lagi, seiring suara derap langkah yang semakin menjauh.

Setelahnya aku memu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status