Share

[41] Hukum

“ISHIHARA-SAN, ADA KIRIMAN buket bunga lagi untuk Anda. Di mana saya harus meletakkannya?”

Airi yang sedang menata meja kerjanya pun menoleh. Dia melihat Yugao di ambang pintu kantor. Sebuah buket bunga berwarna ungu tergenggam di tangannya—jenis bunga yang sama seperti beberapa bunga yang sejak kemarin dia dapat.

“Untukmu saja,” balas Airi tanpa minat. Dia meraih ponsel, mengetikkan sesuatu di sana, tak sempat melihat Yugao yang menatapnya bingung.

“Eh,” komentar sang sekretaris, matanya memandang buket bunga di genggaman. “Tapi, bunga ini ditujukan untuk Anda ….”

Menyimpan ponsel ke dalam tas. Airi kembali menimpali, “Daripada aku kembali membuangnya karena terlalu banyak?”

Yugao mengembuskan napas pelan, masih amat teringat dengan ketidakrelaan yang menimpa ketika disuruh untuk membuang bunga-bunga nan cantik ini.

Entah diketahui Airi atau tidak, bunga yang diterimanya adalah bunga hyacinth ungu—jenis bunga yang biasa dimaknai sebag

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status