Pagi ini Sera mengajak Reihan ke dokter untuk kontrol rutin.
Keadaan Reihan semakin membaik, Sera bersyukur sekali.
Sera mengajak Reihan ke yayasan penderita kanker, agar Rei bisa lebih bersyukur dan berbagi pengalaman untuk menyemangati orang lain yang masih dalam keadaan sakit.
"Hai anak manis.." Sera dan Reihan segera berjalan kearah ibu Fatimah.
Beliau donatur rutin diyayasan ini, beliau juga selalu datang untuk menyemangati para penderita kanker disini.
Sera tersenyum menyapa ibu Fatimah, dan memberi instruksi kepada Rei untuk segera memberi salam.
"Pagi Bu.."
"Bagaimana keadan Rei sudah sembuhkan?"
"Alhamdulillah, saya ajak rei kesini supaya dia bisa menyemangati yang lainnya bu, terutama yang masih seusia dia."
Ibu Fatimah tersenyum mendengar jawaban dari Sera, beliau kagum kepada wanita tangguh itu, andai saja Sera belum pernah menikah, pasti dia akan dijadikan kandidat calon menantuny
Hari-hari terasa membosankan untuk Fahri yang hingga hari ini belum bisa memikirkan jawaban yang tepat soal belum adanya calon menantu untuk ayahnya.Tetapi waktu begitu cepat berlalu, Fahri tidak mau pasrah saja menerima perjodohan dari orangtuanya, dia ingin memilih sendiri wanita untuknya, tapi untuk saat ini dia belum memiliki getaran-getaran cinta, kecuali kepada Sera, Dia bahkan belum yakin itu Cinta atau hanya perasaan bersalah.Karena dia takut ini hanya perasaan sesaat, ia berusaha menyangkalnya, tetapi semakin berusaha menyangkal tetap saja otaknya selalu menunjukkan raut wajah Sera pada malam itu..Berbeda dengan adiknya.Fadil sangat santai bukan karena dia telah memiliki kekasih, tetapi dia punya rencana lain untuk menghadapi ayahnya.Fadil merayu Luna dan menawarkan kesepakatan padanya.Fadil memiliki niat untuk mendekati Sera, tetapi statusnya sebagai janda pasti akan sangat dipertimbangkan oleh ora
" hallo bu sera, ini Reihan ingin berbicara, dia menangis terus karena ingin mendengar suara ibu." Ucap suster perawat Reihan dirumah." Ya sayang, sabar ya.. mama sedang bekerja kamu baik-baik saja kan?""Mama, kapan pulang, kepala Reihan sakit,""Hiks, sabar ya nak, sebentar lagi kamu akan sembuh." Sera tidak bisa menahan air matanya saat mendengar anaknya merengek kesakitan.Sudah dari bulan lalu dokter yang merawat Reihan memberi tahu bahwa kondisi Reihan memburuk.Paling lambat operasi harus dilakukan bulan ini, sebelum keadaannya bertambah buruk, sebenarnya Sera sudah menemukan pendonor untuk anaknya, tetapi sayang nya biayanya belum terkumpul.Sekuat tenaga Sera berhemat untuk mengumpulkan lebih banyak uang tetapi semuanya belum bisa menutupi kepentingan operasi, gaji Sera tergolong cukup untuk kehidupan yang layak jika saja anaknya tidak meminum obat-obatan yang memakan biaya banyak.S
Sera membeku tidak bisa menjelaskan apa-apa."Saya butuh sekali uang itu pak.""Baiklah , saya ingin tau berapa nominalnya?""Sa..satu Milyar pak.""Apaa?""Kamu punya jaminan apa sehingga berani meminjam uang sebanyak itu?""Saya akan bekerja disini tanpa gaji dan jika saya mampu.. saya akan mencari usaha lainnya untuk cepat melunasinya pak.""Hahahahaha" Boss tampan bernama lengkap Sultan Fahri itu tertawa dengan suara lantang.Tetapi sorot matanya yang tajam tak henti menatap Sera dengan tatapan berbeda.Sera gugup.Lelaki itu memang sangat tampan, kulitnya putih bersih, badannya tinggi dan ideal, raut wajahnya terlihat tegas tetapi menarik mata untuk memandang nya." Baiklah kamu terlihat cantik, kenapa kamu tidak menawarkan hal lainnya kepadaku."" Saya.. saya.."" Saya akan beri kamu satu Milyar cash, tetapi kamu harus bermalam dengan saya, bagaimana?"Sera yang tadi
" saya setuju dengan tawaran anda, tetapi saya mau anda merahasiakannya, ini hanya menjadi urusan kita berdua saja, yang kedua kita akan lanjutkan hidup kita masing-masing dan bersikap seperti tidak terjadi apa-apa.""Baiklah." Jawab fahri singkat dengan senyum menghina, dalam benaknya Sera sama saja dengan wanita lainnya.Hanya berpura-pura menjadi wanita terhormat.Mereka sepakat untuk menuju hotel mewah yang sudah ditentukan oleh Fahri, Sera pulang ke apartemen nya, memilih gaun yang akan dikenakan setelah sekian lama dia tidak memakainya sejak perpisahan nya dengan suaminya 3 tahun lalu, ia mengenakan makeup tipis tapi mempesona lalu berangkat.Air matanya berjatuhan disepanjang jalan menuju hotel.Dia tidak menyangka akan jadi seperti ini, bahkan menjual dirinya sendiri.Disisi lain wajah Reihan anak manis yang berusia hampir 4 tahun terus menghantuinya, Sera tidak mungkin membiarkan anak tercin
Pukul 5 pagi Sera terbangun, ia segera membersihkan dirinya dan membawa uang itu.Fahri masih tertidur pulas saat Sera pergi dari kamar hotel.Sera segera menuju rumah sakit, lalu menyelesaikan administrasi, hari ini pukul 7 pagi Reihan akan dioperasi.Sera menuju kamar rawat anak kesayangan nya itu, Reihan masih tidur ditemani Lina pengasuhnya."Mama, dari mana aja rei kangen ma, kenapa mama nggak temenin Rei kemarin?""Maaf sayang mama ada kerjaan nggak bisa ditinggal.""Berdoa ya nak, semoga Rei cepat pulih cepat pulang kerumah.""Aamiin ," ucap mereka bertiga berbarengan.Sera dan Lina menunggu diluar ruang operasi, harusnya operasi berjalan sekitar satu jam, tetapi sudah lebih dari satu setengah jam operasi belum selesai, Sera cemas.Drt..drt...Ponsel Sera berdering, pasti itu dari rekan kantornya karena hari ini Sera dan tim
Sudah 3 hari Sera tidak masuk kekantor, dia beralasan sakit, Sera memilih menemani Reihan dirumah sakit sambil bekerja keras untuk menyelesaikan desain proyeknya, ia berencana resain.Hari ini Reihan sudah boleh pulang.Luna hari ini ia datang menjenguknya."Hai anak tampan, pasti sekarang Rei udah Seneng ya pulang kerumah?""Iya tante,"" Ini tante bawain mainan kesukaan Rei, mobil-mobilan seri, tapi janji ya harus rajin minum obatnya, tante mau liat rei sehat terus sekolah lagi deh kayak dulu, oke?""Oke tante makasih."Lina mengajak Reihan untuk istirahat, lalu sera dan luna berbincang diruang tamu yang kecil tapi cukup nyaman untuk kedua sahabat ini." Kamu kenapa nggak masuk kantor ser, kerjaanmu kan banyak banget."" Ya Lun aku lagi kebut dirumah, setelah selesai aku akan serahkan ke kamu sebagai wakilku diproyek ini, aku mau resain lun."" Hah?? Serius?? Kenapa, Sera
Brak... "Maaf saya tidak sengaja." Ucap Sera yang sedang merapikan beberapa berkas dilantai. Saat keluar dari ruangan Boss, Sera menabrak seseorang, hingga setumpuk berkas ditangannya terjatuh kelantai. "Wah... Karyawan baru ya, " sapa laki-laki tampan itu. " Iya, permisi.." Sera tidak ingin berbicara kepada siapapun saat ini. Sera kembali keruang kerjanya dan laki-laki tadi memasuki ruangan Boss Fahri. " Siapa tuh bang?cantik ya,, hahahaha kenapa dibikin nangis?" "Maksud mu?" "Cewek tadi yang baru keluar dari sini," "Oh Sera,, "Waaww namanya cantik sama seperti orang nya, ya.." " Biassa aja.." "Hahahaa, kenapa dia kau buat nagis bang?" "Dia ingin resain tetapi tidak punya uang untuk membayar denda, jadi saya minta selesai kan kontrak kerja." "Wahh.. kalau begini kan aku jadi semangat kerja." ucap Sultan Fadil adik tiri Fahri. Mu
Fahri terbayang wajah Sera setiap malam, ia bertanya-tanya kenapa sera terlihat begitu sedih dan angkuh setiap kali betemu dengannya. Ini aneh padahal tidak ada yang memaksa nya melakukan itu, lalu saat ia ingin mengulangi nya wanita itu menolak dengan tegas, seakan tidak terjadi apa-apa.Apa yang sebenarnya terjadi?Kenapa wanita itu selalu datang dalam pikirannya sekarang?...Pagi ini Sera berpapasan lagi dengan Fahri, sudah seminggu ini ia menghindari agar tidak bertatap muka dengan Bossnya itu.Mereka berada didepan lift, sama-sama sedang menunggu pintu terbuka, saat pintu terbuka tidak ada orang lain lagi yang masuk, itu membuat mereka berduaan didalam lift." Kenapa kau selalu menghindariku, dan kenapa kau selalu menatap ku sesinis itu, apa ada yang salah dengan diriku?"" Tidak ada apa-apa pak."Pintu terbuka Sera bergegas ingin keruangannya, tetapi saat ingin masuk ia ditahan oleh Fadil yang