Share

Bab.15

Saat bekerja memeriksa beberapa pasien, pikiranku tak fokus karena mengingat kejadian bersama Amira tadi.

Kepalaku jadi pusing karena terlalu keras berpikir, juga rasa cemas yang belum kunjung habis mengelilingi otakku. Amira memang sudah membuat kepalaku pusing hari ini.

Saat jam istirahat tiba, aku segera mencari Amira ke ruangan Office Girl. Lagi, ku lihat pemandangan buruk di depan mataku. Terlihat Amira yang tengah menangis, bersamaan Daniel yang kini tengah memegang tangannya dengan air kran yang mengucur ke bagian tangan kiri Amira.

"Minggir! Apa yang sebenarnya terjadi?" tanyaku mendorong tubuh Daniel agar menjauh dari istriku, Amira hanya melirikku tanpa menjawab.

"Tangan Mbak Amira terkena air panas! Hatinya juga panas sekarang!" jawab Daniel padaku.

Mendengar hal itu sorot mataku menajam padanya. Lancang sekali OB sepertinya berbicara menyudutkanku di saat situasi seperti ini.

"Sayang, ayok ikut Mas ke ruangan, biar Mas coba periksa kamu, lalu nanti Mas obati lukanya," a
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status