Share

Bab 15. Berani

“Atau jangan-jangan kamu yang menceritakan tentang makanan kesukaan kakak kepada Pak Regan, ya?” tebak Reina kemudian.

Rafa hanya senyum-senyum sambil manggut-manggut dan memperlihatkan giginya yang gigis dan tidak rapi itu.

Reina geleng-geleng kepala dibuatnya. Kenapa sang adik kesayangan harus menceritakan hal itu kepada bosnya? Apa keuntungannya?

“Sepertinya Kakak tampan itu suka sama Kak Reina. Hehehe.”

Rafa justru sengaja meledek kakaknya.

“Hm ... ya sudahlah. Kakak mau mandi dulu kalau begitu. Nanti baru kamu, ya? Habisnya Rafa resek sih?!” Reina langsung pergi ke dalam kamarnya. Mencari handuk dan bersiap untuk mandi terlebih dahulu.

Sementara Rafa masih menyelesaikan makannya yang tinggal sedikit. Sayang sekali jika harus dibuang. Kalaupun tersisa nanti pasti akan diomelin Amel ataupun ibu tirinya.

Beberapa waktu telah berlalu. Reina dan Rafa sudah siap dengan pakaian barunya. Mereka berjalan menuju perempatan jalan raya untuk mencegat kendaraan umum yang lewat.

“Nggak
Rich Mama

Regan memang ya... Tiada hari tanpa mengerjai Reina....

| Like
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Nurmalisa Upik
menyenangkan cerita nya
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status