Share

Bab 17 Dijebak

"Harusnya aku jangan melibatkan mereka juga."

Leighton Peltz sedikit menyesalinya. Dia sebenarnya hanya ingin mengincar Dickson McClain tadi malam, tapi ternyata Alisson Pierce dan yang lainnya pun ikut terseret, walaupun sebenarnya mereka sendiri yang mau.

Leighton Peltz tidak bodoh. Dia tahu betul bahwa Alisson Pierce pasti tidak akan menghubunginya jika dia tidak tahu bahwa dia telah memenangkan hadiah besar, Alisson Pierce pasti berubah pikiran dan ingin berdamai dengannya.

Perempuan ini sangat realistis.

Dia kemudian pergi ke toko obat untuk membeli obat, kemudian segera menuju hotel.

Ketika tiba didepan kamar, Leighton Peltz mengetuk pintu dan memanggil nama Alisson Pierce. Setelah beberapa saat, pintu terbuka. Alisson Pierce bertelanjang kaki dan hanya memakai jubah mandi yang melilit tubuhnya. Jelas terlihat bahwa dia baru saja habis mandi.

"Apa kau baik-baik saja?" Leighton Peltz mengerutkan kening. Dia bahkan dapat mandi tetapi berkata di telepon bahwa dia rasanya mau mati. Ternyata dia hanya berpura-pura!

“Siapa bilang aku baik-baik saja, aku baru saja muntah sampai mau mati.” Wajah Alisson Pierce terlihat sangat buruk, dia muntah sepanjang malam tadi malam.

Alisson Pierce meraih lengan Leighton Peltz, "Jangan hanya berdiri di luar."

Leighton Peltz merasa sedikit bersalah, "Bagaimana jika Dickson McClain tahu?"

"Apa kau bodoh, jika kau dan aku tidak memberi tahunya, bagaimana dia bisa tahu?" Alisson Pierce melirik Leighton Peltz.

Setelah itu, Leighton Peltz masuk kedalam.

Setelah masuk, Leighton Peltz meletakkan barang-barang yang dibawa ditangannya dan berkata, "Aku membeli makanan dan obat-obatan. Makanlah dulu dan kemudian minum obatnya."

“Leighton Peltz, kenapa kau begitu baik padaku.” Melihat semua ini, hati Alisson Pierce sedikit tergerak.

Dia menghela nafas dalam hati, andaikan Leighton Peltz memiliki latar belakang keluarga seperti Dickson McClain, sungguh disayangkan.

Kembali ke kenyataan saat ini, Alisson Pierce tidak berniat melepaskannya saat ini.

Alisson Pierce berbaring di pelukan Leighton Peltz dan menatap Leighton Peltz dengan penuh kasih sayang, "Aku menyesal bersama Dickson McClain sekarang. Dia hanya ingin tidur denganku dan tidak peduli bagaimana perasaanku, yang paling mengerti aku memang adalah kau."

Alisson Pierce mulai mengeluh kepada Leighton Peltz dan menangis. Bagaimanapun, Leighton Peltz adalah seseorang yang memiliki hati baik. Melihat seorang wanita menangis, hatinya pun merasa kasihan.

"Bisakah kau memelukku?" Alisson Pierce berkata dengan sedih.

"Bukankah kau sudah memelukku."

“Maksudku seperi kita kecil dulu..” Alisson Pierce bertanya pelan.

"Saat itu kita masih kecil dan tidak apa-apa untuk berpelukan, tetapi sekarang kita sudah dewasa, itu tidak baik." Leighton Peltz berkata dengan pelan.

"Memang apa yang akan terjadi, aku hanyalah seorang gadis, kau seorang laki-laki, apa kau tidak menyukaiku?" Wajah Alisson Pierce tenggelam.

Leighton Peltz tidak berbicara untuk waktu yang lama, lalu Alisson Pierce terisak, "Kau ternyata tidak menyukaiku."

"Karena kau baik-baik saja, aku akan pergi sekarang." Leighton Peltz berpikir sejenak dan memutuskan bahwa tidak baik jika dia terlalu lama disini. Sesuatu mungkin akan terjadi padanya dan Alisson Pierce.

Jika Leighton Peltz betul-betul merupakan keturunan dari orang kaya sekalipun ataupun memang orang miskin, dia tidak akan bisa bersama dengan Alisson Pierce.

Dia sudah mengubur dalam-dalam perasaannya.

Dia hanya ingin membalas semua perbuatan Dickson McClain. Dengan identitasnya saat ini, dia pasti bisa melakukannya tanpa harus melibatkan seorang perempuan untuk mencapai tujuannya.

“Jangan pergi.” Alisson Pierce buru-buru bangkit dan menghentikannya.

Detak jantung Leighton Peltz berdegup cepat. Terakhir kali aku bersama Candice Waber, aku masih dapat menahannya, tapi kali ini adalah Alisson Pierce, kenapa aku tidak dapat menahannya?

Apakah karena dirinya menyukainya, jauh di lubuk hatinya apakah dia masih menginginkan Alisson Pierce?

Ya, ini pasti alasannya!

Setelah Leighton Peltz mengakuinya, dia tidak berani tinggal lebih lama lagi, dia mengambil langkah dan segera pergi.

Alisson Pierce sangat marah sehingga dia hampir meledak, kenapa dia pergi?

Jika Leighton Peltz pergi seperti ini, bukankah rencananya akan hancur?

Alisson Pierce memberanikan diri dan memeluk Leighton Peltz dari belakang.

“Leighton Peltz, aku menyukaimu, aku ingin bersamamu.” Saat pintu hampir terbuka, Alisson Pierce berlari mendekat.

Leighton Peltz sedikit cemas, "Alisson, lepaskan aku, apa yang kau lakukan, kau sudah punya pacar."

"Tidak, aku tidak akan melepaskannya. Jika kau keberatan karena aku sudah punya pacar, aku akan menghubungi Dickson sekarang dan memintanya untuk putus," kata Alisson Pierce tegas.

“Benarkah?” Leighton Peltz tergerak.

“Ketika aku bersama Dickson McClain, aku sadar bahwa orang yang ku sukai adalah kau, Leighton Peltz.” Alisson Pierce hampir muntah saat mengatakannya, jika bukan karena uang Leighton Peltz, dia tidak akan mengatakan hal ini.

Leighton Peltz tergerak dan sangat mempercayai kata-kata Alisson Pierce.

Melihat bahwa Leighton Peltz telah terjebak, Alisson Pierce menggertakkan giginya dan berjinjit untuk mencium Leighton Peltz.

"Alisson..." Saat ini Leighton Peltz merasa bahwa dia jatuh cinta dengannya.

"Alisson Pierce, aku katakan padamu, aku dapat menerimamu, tapi aku hanya akan menjalani hubungan ini diam diam, aku dapat memberimu uang lebih banyak daripada yang diberikan Dickson McClain, tapi aku tidak akan menjadikanmu pacarku, apa kau mengerti?"

"Sekalipun kau meninggalkan Dickson McClain, aku tidak akan menerimanya."

Leighton Peltz berkata dengan wajah datar, "Jika kau setuju, kita akan melanjutkan, jika kau tidak setuju, kita dapat berhenti di sini."

"Oke, aku berjanji." Alisson Pierce mencibir dalam hatinya, bukankah dia baru saja memenangkan 100.000 dolar, atau jangan-jangan lebih dari yang dikatakan Dickson McClain?

Alisson Pierce setuju sambil diam-diam mengirimi Dickson McClain pesan.

Saat Leighton Peltz sudah bersiap melanjutkannya, Alisson Pierce tiba-tiba menampar wajah Leighton Peltz.

“Binatang, apa yang akan kau lakukan padaku?!” Alisson Pierce mengutuk keras.

“Apa maksudmu?” Leighton Peltz tercengang tetapi tidak bereaksi apapun.

“Bajingan, dasar bajingan!” Alisson Pierce tiba-tiba berteriak.

"Apakah kau menyesalinya?" Leighton Peltz marah dan kaget!

Tetiba pintu kamar terbuka.

Dickson McClain Bersama dengan Harvey Gantner dan Elliot Cotton bergegas masuk kedalam dan melihat Alisson Pierce. Alisson Pierce saat ini hanya menggunakan jubah mandi dan sedang menangis. Leighton Peltz langsung menyadarinya situasi ini.

Pemerkosaan!

Krek, krek, Dickson McClain sudah melakukan persiapaan saat bergegas masuk.

"Selesai." Dickson McClain melihatnya dan tersenyum sangat puas.

Setelah selesai, Alisson Pierce berdiri dan kembali kepelukan Dickson McClain.

"Beraninya kau ingin memperkosa pacarku!" Dickson McClain bergegas dan memukul wajah Leighton Peltz.

"Dickson McClain, kau benar-benar bukan laki-laki. Kau menggunakan pacarmu untuk menjebakku."

“Dan kau, Alisson Pierce, apa yang diberikan Dickson McClain kepadamu, apa itu sepadan dengan pengorbananmu untuknya?” Leighton Peltz memandang Alisson Pierce dan merasa bahwa dia gila.

Jika dia tidak gila, bagaimana dia bisa melakukan hal seperti itu.

"Leighton, apa yang kau bicarakan, kenapa kami tidak mengerti sepatah kata pun?" Harvey Gantner tersenyum sinis.

Clayton Zarch juga berkata, "Leighton, kau tidak punya hati nurani. Semua orang tahu bahwa Alisson Pierce adalah pacar Dickson. Bahkan kau ingin merebut pacar temanmu sendiri!"

“Kenapa kalian berdua berdiri saja di sana, pukul dia!” Dickson McClain berkata kepada Harvey dan Elliot.

"Beraninya ingin memperkosa pacarku!"

Leighton Peltz sendiri berhadapan dengan mereka bertiga, Leighton Peltz dipukul habis habisan oleh mereka.

"Cukup, cukup!" teriak Leighton Peltz.

“Cukup? Kau mau memperkosa pacarku. Apa kau pikir ini sudah cukup?” Dickson McClain mengeluarkan pisau dari tangannya.

“Apa yang kau lakukan?” Leighton Peltz menelan ludahnya dan melirik Alisson Pierce.

Leighton Peltz berpikir bahwa Alisson Pierce akan membantunya, tetapi dia tidak menyangka Alisson Pierce menjadi orang yang sangat berbeda.

"Dickson, Leighton berinisiatif untuk merayuku. Dia bilang dia minum terlalu banyak dan terbaring sendirian di hotel serasa ingin mati. Aku kasihan jadi aku datang menemuinya, tapi aku tidak menyangka. .."

Alisson Pierce menangis sambil berkata, "Setelah aku datang, dia tidak hanya melucuti pakaikanku, tapi juga..."

“Dasar bedebah!” Leighton Peltz memarahi sambil menatap Alisson Pierce dengan marah.

Dickson McClain juga memandang Alisson Pierce dengan dingin dan mengutuk, "Sekalipun dia mati, apa pentingnya bagimu, kenapa kau peduli padanya?"

"Kenapa kau begitu baik!" Dickson McClain bertanya dengan dingin.

"Bukan sepenuhnya baik. Dia berkata bahwa dia memenangkan uang 100.000 dolar dan sekarang memiliki sekitar 30.000 dolar lagi. Dia bilang bahwa jika aku mau datang untuk menjengukknya, dia akan memberiku semua sisa 30.000 dolar itu. ......"

“Kupikir hanya menjenguk untuk mengobrol dengannya!” Setelah Alisson Pierce selesai berbicara, dia mulai menangis lagi.

“Tunggu, kau bilang bedebah ini punya 30.000?” Dickson McClain menunjuk Leighton Peltz dan bertanya pada Alisson Pierce.
Comments (3)
goodnovel comment avatar
Anton Tigaempat
Bagaimana menurut anda?
goodnovel comment avatar
Tri Sugito Bin SugionoTqn
crita bikin ikutan goblok...
goodnovel comment avatar
Terry Gindi
mutah kering dengan bab yang mahal ni...choilah............
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status