Share

Bab 44: Hukuman

Di keesokan paginya.

Setelah selesai membantu membersihkan kamar, Devano berjalan keluar. Dia kebetulan melihat ibu mertuanya baru saja selesai memasak. Tanpa menunggu diminta untuk sarapan, Devano langsung berjalan pelan keluar dari rumah. Dia memang memiliki janji dengan Sebastian untuk bertemu. Dia tidak mau menyisahkan waktu sedikit pun untuk rencana mengakuisisi Perusahaan Mega Rejeki.

Berjalan tidak terlalu jauh, Devano berhasil menemukan seorang tukang ojek. Dia pun naik ojek untuk menuju ke sebuah perkantoran yang tidak jauh dari gedung Perusahaan Mega Rejeki.

Setiba di depan lobi kantor yang cukup besar dan megah, Devano langsung turun dan membayar ongkos ojek. Dia baru saja akan melangkah masuk, tiba-tiba terdengar suara yang cukup dikenal Devano yang berasal di belakang dirinya.

"Hai gembel yang beruntung!"

Tentu saja Devano tidak bisa mengelak lagi. Dia terpaksa berbalik dan menatap ke arah Handerson dan istrinya.

Jika boleh memilih, tentu saja Devano tidak ingin bertemu
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status