Share

bab 9. Musyawarah Para Korban

"Halo, Pak Alex. Saya terima tawaran dari bapak."

Mutia dan kedua anak Mawar hanya bisa menatap Mawar yang sedang menelepon. Mereka tidak bisa ikut mendengarkan pembicaraan selengkapnya karena Mawar tidak mengaktifkan loud speaker nya.

"Untuk instruksi lebih detailnya, lebih baik bapak ke rumah saya saja."

Jeda sejenak. Mawar terlihat sedang serius mendengarkan suara dari seberang telepon.

"Iya. Kira-kira seperti itu. Baiklah. Saya tunggu segera."

Mawar pun mengakhiri panggilan teleponnya.

"Siapa itu, Ma?" tanya Aksara penuh rasa ingin tahu.

"Pak Alex."

Mata kedua anaknya membeliak. "Pak Alex teman sekolah mama yang jadi detektif swasta itu?" tanya Novela.

Mawar mengangguk. Sementara Mutia masih berusaha mencerna pembicaraan keluarga di hadapannya.

"Wah, mbak Mutia penasaran rupanya. Baiklah. Saya akan menjelaskan secara garis besar. Jadi setelah saya mulai mencium perselingkuhan suami, saya dan anak-anak mulai melakukan penyelidikan diam-diam tanpa ingin melibatkan orang luar ter
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status