Share

bab 80. Rencana Cadangan

Beberapa saat sebelumnya, firasat Mutia yang mengatakan bahwa ada yang aneh dalam diri Damar, membuatnya mempunyai sebuah ide. Mulai dari pertemuan mereka hingga cerita Damar tentang orang yang memberikan kepercayaan pada Damar untuk mengelola tiga bentuk usahanya membuat Mutia sangat meragukan keterangan mantan suaminya itu.

Maka dari itu dia meminta Damar untuk mampir ke apotik terdekat dengan alasan membeli obat merah dan plester untuk Damar padahal Mutia juga membeli obat tidur.

Untung saja Damar tidak ikut masuk ke dalam apotik, dan bersedia menunggu di mobil.

Sesampainya di kos miliknya Mutia segera turun dari mobil Damar dan menuju ke kamarnya. Mutia yang beralasan mengisi ulang ponselnya ternyata menelepon Aksara.

"Halo, apa kamu sibuk, Mas?" tanya Mutia terdengar panik.

"Baru saja jalan ke klinik. Mau praktek di klinik. Kenapa, Mut?"

"Aku bertemu dengan mas Damar."

"Astaga, Damar mantan suami kamu itu?"

"Iya. Dan kejadian nya sangat aneh, Mas. Apa kamu ada waktu untuk me
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status