Share

Lima belas

Mentari telah menyelesaikan mata kuliahnya, dia segera membereskan bukunya dan segera keluar. Untuk menemui Benji di parkiran.

Karena pria itu bilang akan mengajak nya ke suatu tempat, dia sempat menolak tapi yang namanya Benji tidak akan bisa di bantah.

Pria itu tetap akan memaksanya, Benji akan melakukan berbagai cara agar Mentari ikut dengannya.

Dan dengan terpaksa Mentari mengikuti kemauan Benji.

Brak...

Seseorang menggebrak meja dengan keras.

Mentari meghembus kan napasnya lelah.

"Apalagi ini..." batinya.

Di sana sudah berdiri Veve dan teman-tamanya, Veve menatap Mentari tajam.

Veve dan teman-temanya selalu saja mengusik Mentari, padahal Mentari tidak pernah punya salah sama mereka.

"BERANI-BERANINYA LO DEKETIN BENJI. Lo NGGAK SADAR DIRI, APA LO NGGAK PUNYA KACA DI RUMAH" bentak Veve mur

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status