Share

Tanda Tangan

Cahaya mentari membangunkan tubuhku. Badanku kelelahan Setelah acara heboh antara Mas Aryan dan Naura yang berjalan sampai jam 3 dini hari. Setelah solat subuh, malah ketiduran.

Dengan malas, aku buka pintu. Sengaja mengunci pintu kamar. Tidak Sudi jika Mas Aryan tiba-tiba masuk ke kamarku. Meski belum ada kata cerai, tapi hatiku sudah lepas darinya.

"Untung kamu sudah bangun," ucap Mas Aryan yang terlihat sudah rapi. Aku memang sudah menyimpan baju kerjanya di atas meja tamu saat mau solat subuh.

"Kenapa belum berangkat kerja?"

"Ya nunggu kamu buka pintu kamar," jawabnya sambil berlalu menuju kamar.

Aku tidak perduli apa yang dia lakukan. Segera bergegas menuju meja makan untuk menyantap roti ditambah selai stroberi. Bisa kurus badanku jika terus memikirkan Mas Aryan. Lebih baik perbanyak makan biar kuat menjalani cobaan berat.

"Evania!" teriak Mas Aryan dari kamar.

Lama-lama sikapnya seperti nenek lampir. Suka sekali membuat kegaduhan. Masih pagi sudah teriak-teriak tidak jelas. A
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Isabella
betul itu eva
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status