Share

170. Pencarian yang Melelahkan

Rabu tiba di rumah dengan wajah panik. Dia melihat Shae dan Mbok Sri menangis di depan rumah sambil menggumamkan maaf. Rasanya ingin sekali dia marah, tapi tidak mungkin juga melampiaskannya pada dua orang di depannya. Mereka sama terkejutnya dengan dia saat ini. Dan timing yang digunakan orang itu benar-benar tepat, yaitu saat jam makan siang di mana penjagaan lengah.

“Pak Beno mana?” tanya Rabu.

“Di-dia ngejar mobil yang nyulik Katha. Tadi Pak Beno keluar lagi untuk manggil Katha karena dia nggak kunjung masuk,” cerita Shae sambil sesenggukan. “Rendra juga udah langsung jalan ngikutin Pak Beno,” lanjutnya.

“Jadi Pak Beno lihat mobilnya?” tanya Rabu lagi.

Shae mengangguk. “Sekilas.”

“Lo udah jelasin semuanya ke polisi, kan?” tanya Rabu lagi.

“Iya.”

“Mas, Mbok minta maaf, Mas. Harusnya Mbok yang manggil Pak Beno,” ujar Mbok Sri sambil menangis keras.

Rabu menyugar rambut, berusaha mengulas senyum agar perempuan paruh ba

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status