Share

BAB 72

Tidak ada yang bisa melakukan apa-apa.

Aliya mengurung diri di kamar berhari-hari dan mengalami demam tinggi sejak semalam.

Bi Sumi yang bingung, kemudian nekad mengambil ponsel majikannya dan membuka kunci ponsel itu dengan sidik jari Aliya yang masih dalam kondisi tertidur dan demam.

“Maafkan saya, Bu…” gumam bi Sumi sedikit merasa bersalah karena sudah lancang membuka ponsel milik Aliya tanpa sepengetahuan pemiliknya.

Setelah berhasil terbuka, bi Sumi mencari kontak Elang.

Ia berusaha menghubungi majikan laki-lakinya itu, namun mendapati nomor yang ia hubungi sudah tidak aktif, tak peduli berapa kali bi Sumi mencoba.

“Ya Allah… Siapa lagi atuh yang harus dihubungi…” Wanita paruh baya itu bergumam gelisah.

Jemarinya yang sejak tadi sedikit bergetar karena merasa bersalah, kembali mengusap layar --menelusuri nama kontak-kontak yang ia ketahui.

Agni.

Bi Sumi menemukan nama unik itu, kemudian meneleponnya.

Hasilnya sama dengan sebelumnya.

Ia bergulir lagi, membuat panggilan pada nama-n
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status