Share

Rasa Tanpa Tatap
Rasa Tanpa Tatap
Author: Yuendha

01. Lullaby di tengah malam

Mittelbergheim, France—11:40 PM

Cekrek!

"Perfect." Ayers Matthieu tersenyum puas melihat hasil jepretannya, pria berusia dua puluh tiga tahun itu lalu mengangkat kepala, menatap sebuah rumah khas Eropa kuno yang baru saja ia potret. Sebelum kemudian melangkah masuk ke dalam rumah yang akan ditempatinya selama liburan musim panas. Suasana klasik terasa sangat kental di rumah ini, seakan dirinya ditarik kembali ke abad pertengahan.

Sembari menelisik sekitar, Ayers memotret bagian-bagian rumah yang menurutnya cocok dijadikan objek foto. Setelah puas, pria itu naik ke lantai dua menuju kamarnya. "Wow ... tidak salah lagi, Mittelbergheim memang pilihan yang tepat untuk berlibur." Ayers melihat sekeliling kamarnya. Ruangan kecil ini dilengkapi dengan single bed, lemari dua pintu, meja serta kursi, yang semuanya terbuat dari kayu.

Ayers melepaskan tas ranselnya. Pria itu lalu memasukkan pakaiannya dengan asal ke dalam lemari. Niatnya ingin cepat-cepat beristirahat setelah menempuh perjalanan empat jam lebih dari Lyon—tempat tinggalnya, ke desa ini, dengan menggunakan mobil.

Mittelbergheim—salah satu desa terindah di Alsace, Prancis. Letaknya berada tepat di kaki gunung Saint Odile. Ayers memilih desa ini karena menurut artikel yang ia baca, desa ini merupakan penghasil wine terbaik. Selain itu, pemandangan di Mittelbergheim juga menyuguhkan kedamaian. Cocok untuk Ayers yang memang sedang membutuhkan suasana tenang.

Sebenarnya di sini ada banyak hotel dengan fasilitas yang tak kalah lengkap seperti di kota. Namun, Ayers lebih memilih menyewa salah satu rumah penduduk asli untuk merasakan langsung kehidupan pada era kepemimpinan Raja Louis XIV. Untungnya ada seorang wanita paruh baya yang mau menyewakan rumahnya untuk Ayers. Wanita itu bernama Marthe, ia bekerja sebagai pemetik anggur di kebun milik pemerintah.

"Who is that girl I see ... staring straight back at me ...."

"When will my reflection show ... who I am inside ...."

Suara nyanyian yang tiba-tiba terdengar di telinga Ayers, menghentikan gerakan tangannya. Untuk beberapa saat Ayers terdiam, mendengarkan dengan seksama setiap aluna nada yang dinyanyikan oleh seorang gadis itu.

"Siapa yang bernyanyi malam-malam begini?" gumam Ayers, pun ia mendekat ke jendela, membukanya lebar. Atensinya langsung terbawa ke arah kanan, tepat di mana suara itu berasal.

Tidak begitu jelas seperti apa rupa si gadis karena jarak antara jendela kamarnya dan jendela kamar gadis itu cukup jauh—meski rumah di desa ini saling berdempetan. Namun begitu, Ayers tetap menikmati suara nyanyiannya.

Kalau tidak salah ini adalah satu lagu Disney Princess. Ayers pernah mendengarnya beberapa kali di televisi saat filmnya tayang. Tapi hebatnya, gadis ini bisa menyanyikannya dengan sangat indah. Bahkan lebih indah dari penyanyi aslinya—menurut Ayers.

Tempo yang diubah menjadi slow dan penuh penghayatan, menjadikan lagu ini seperti lullaby. Ditambah semilir angin yang mengusap lembut wajahnya, membuat Ayers semakin terlena. Inilah suasana damai yang ia cari selama ini. Perasaan tenang yang nyata.

"When my reflection show ... who I am inside ...."

Saat tak terdengar lagi nyanyian dari si gadis. Ayers bertepuk tangan heboh seraya memujinya. "Luar biasa, Nona! Suaramu sangat bagus!"

Ayers sampai mengeluarkan separuh badannya untuk melihat wajah gadis itu. Tapi tetap saja tidak berhasil. Hanya rambut hitam panjangnya saja yang tampak sekilas. "Kau luar biasa, Nona ...." seru Ayers.

Pujian Ayers tidak mendapat respons dari gadis tersebut. Hingga beberapa detik kemudian suara jendela kamar yang ditutup dengan keras pun terdengar. Hal tersebut lantas membuat Ayers tercengang. Ia menatap tak percaya jendela kamar si gadis yang sudah tertutup rapat.

"Apa aku salah bicara?" Ayers menggaruk kepalanya bingung. Jendela kamar kembali ia tutup. Seraya menerka, pria itu meneruskan pekerjaannya.

Kedua sudut bibir Ayers terangkat tipis ketika suara gadis itu kembali terngiang di kepalanya. Hingga tanpa sadar Ayers ikut menggumamkan lagu yang gadis itu nyanyikan.

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status