Share

Bab 18

Melody terperanjat mendengar suara Andrean, beberapa waktu lalu ia masih sibuk dengan isi kepalanya.

"Aku?" beo Melody dengan menatap Andrean penuh tanya.

"Kamu baik-baik saja, Mel? Beberapa kali kamu senyum-senyum sendiri, aku khawatir kamu kesambet," jelas Andrean dengan raut wajah cemas yang tercetak.

"Aku baik-baik saja, Mas. Kita pulang saja yuk, sudah sangat panas seperti ini," ajaknya sekali lagi.

Pria yang kini duduk di samping Melody hanya mengangguk setuju. Terik matahari di kota B memang sangat panas. Pelan langkah Melody beriringan dengan Andrean.

'Jika aku diberi kesempatan untuk lebih lama bersamamu di sini. Aku enggan pulang ke kota tempat kita lahir, Mas! Sikapmu bahkan tata cara bicaramu lebih bisa aku terima, namun, apakah kenyataannya akan seperti itu juga?' gumam Melody dalam batinnya.

Selama di kota B, Melody merasa cinta Andrean hanya untuknya. Hal-hal kecil yang menunjukkan pria itu memiliki love language act of service.

"Silakan masuk, Nona muda," ucap A
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status