Pagi-pagi sekali Irani menyiapkan keperluan Mishka sekolah, menyiapkan bekal dan melakukan aktivitasnya sebagai ibu yang baik.Perempuan itu mengantar Mishka ke sekolah sebelum dirinya pergi ke rumah Aryan untuk menjaga Pari."Ibu hari ini ga pulang malam lagi kan?" tanya Mishka saat dalam perjalanan ke sekolah."Iya sayang, nanti ibu usahakan pulang cepat ya, Mishka mau apa? Mau ditemenin main, nonton atau jalan-jalan malam?" tanya Irani dengan senang hati."Emm nonton terus sama jalan-jalan aja deh sambil nyobain makanan-makanan baru," pinta bocah itu.Irani hanya tersenyum dan mengiyakan apa yang Mishka minta. Semoga saja dirinya bisa pulang cepat hari ini. Lagipula sepertinya tidak banyak yang harus ia kerjakan di rumah Aryan. Irani disuruh untuk menyeleksi beberapa baby sitter untuk Pari dan men-training mereka.Aryan minta Irani tidak sembarangan dalam memilihkan baby sitter untuk Pari. Semoga saja ia bisa mendapatkan seperti yang Pari minta. "Irani," panggil bu Naya mamanya A
"Oh woow Irani, that's look so good. Akhirnya berani juga ya jalan-jalan sama selingkuhan setelah kamu cerai sama suami kamu?" tanya Tarina saat melihat Aryan dan Irani hendak makan malam di sebuah restaurant. Aryan mengerutkan keningnya tidak mengerti dengan ucapan perempuan yang tiba-tiba saja muncul dan mengatakan hal itu.Selang beberapa detik setelah itu Aditya menyusul Tarina dan mulai menatap Aryan dan Irani dengan tatapan yang membuat Aryan bingung."Ngakunya sok yang paling tersakiti dan memojokkan mas Aditya selingkuh sama aku, ga tahunya kamu sendiri juga selingkuh kan?" tanya Tarina lagi."Tunggu tunggu, ini maksudnya apa ya? Saya ga kenal sama kalian dan—""Oh ya? Ngapain mau coba-coba bersandiwara? Kalian itu sama-sama kotor—""Cukup Mas. Aku udah ga ada hubungan apapun dan ga mau berurusan apapun sama kamu ya. Kita udah selesai dengan semua masalah kita dan masa lalu kita. Jadi tolong jangan mengusik kehidupan aku apalagi nuduh dan fitnah aku hal yang ga bener," tegas
"Aryaaan, Aryaaan, Aryan bangun dong ini udah siang. Mama mau nunjukin kamu hal penting. Ayo bangun dulu," suruh Bu Naya, mamanya Aryan.Pagi-pagi sekali bu Naya sudah terkejut melihat anaknya menjadi bahan pembicaraan orang-orang di media sosial."Apa sih Ma, hari ini Aryan libur Ma, bangun nanti juga gapapa," ujar laki-laki itu dengan malasnya."Ga, ga bisa. Kamu harus lihat ini dulu. Ini maksudnya apa? Coba kamu jelasin sama mama," pinta Bu Naya sambil menarik Aryan untuk bangun dan memperlihatkan ponsel miliknya.Dengan terpaksa Aryan pun bangun dan melihat berita tentang dirinya. "Kok bisa gini sih? Ini maksudnya apa? Aryan ga ngerti Ma," jawabnya bingung. "Kamu dituduh selingkuh sama Irani. Jadi Irani itu janda? Dia udah punya suami sebelumnya? Tapi kenapa mantan suaminya jadi ikut nyeret kamu juga dalam hal ini? Ini gimana maksudnya?" tanya Bu Naya panik."Laki-laki kurang ajar, dia yang aku temuin kemarin malam sama Irani Ma. Aryan ga nyangka dia malah bawa-bawa aku jadi sel
"Tarina Febriyana, akhirnya ketemu juga," kata Irani Mayangkari dengan senyuman puas, namun juga kecewa dan penuh sesak di hati. Irani akhirnya menemukan akun media sosial milik perempuan yang sudah menjadi selingkuhan suaminya. "Huh, perempuan seperti dia saja kamu jadikan selingkuhan mas, harusnya kamu bisa mencari perempuan yang setara denganku atau lebih tinggi dariku supaya aku memiliki tandingan yang pas," ujar Irani pada dirinya sendiri.Setelah mengetahui perselingkuhan suaminya itu, tentu saja yang pertama kali Irani rasakan adalah sakit hati, kecewa dan ingin marah atau menghancurkan semua benda-benda di kamar miliknya tepat di depan suaminya untuk menyalurkan emosinya. Atau selain itu dia juga bisa menemui perempuan yang sudah menjadi pelakor itu, menjambaknya lalu menuangkan air keras padanya. Atau yang lebih di atasnya lagi dia juga bisa menyantetnya sebagai balas dendam.Sayangnya Irani tidak seperti itu. Baginya itu sama saja merendahkan dirinya jika ia menampakkan em
Hari ini weekend dan Mishka anak perempuan Aditya sangat bersemangat untuk menghabiskan waktunya bersama orang tuanya.Sejak sarapan pagi Aditya mendapatkan telepon dari Tarina, laki-laki itu mengangkatnya dan menjauh dari Mishka dan Irani."Sebentar ya sayang, kamu main dulu nanti kita jalan-jalan," ujar Irani sambil bergegas mengikuti Aditya keluar rumah.Laki-laki itu tampak seperti sedang berdebat di telpon. "Ya aku ga bisa, kamu kan tahu ini weekend," ujar Aditya.Irani tersenyum simpul dan menghampirinya. "Sayaaaang ayo dong kok belum siap juga sih? Mishka udah nungguin loh," kata Irani sengaja meninggikan suaranya supaya Tarina mendengarnya.Aditya pun menatap Irani dan hanya bisa menghela nafas pelan. "Kamu ngapain sih?" tanyanya."Ngapain? Harus ya aku jawab?"Aditya tidak mempedulikan Irani dan berpindah tempat supaya menjauh darinya.Irani pun tetap mengikutinya. Dia ingin Aditya kesal padanya, namun tidak ingin Aditya pergi dengan wanita itu karena ini adalah hari libur ya
Sehari setelah pertemuan Tarina dan Aditya, perempuan itu harus mendapatkan masalah karena sebagian teman kerjanya tahu hubungan pernikahan sirinya dengan Aditya.Semua itu karena Irani. Tarina pun mencoba menghubungi Aditya untuk bicara padanya.Sayangnya Irani yang justru mengangkatnya. "Hallooo," sapa Irani dengan santainya.Aditya sedang bermain dengan Mishka dan meninggalkan handphone miliknya di kamar, jadi Irani pun mengangkatnya.Tarina sempat kaget karena ternyata bukan Aditya yang mengangkatnya. "Dimana mas Aditya?" tanyanya pada Irani."Lagi di kamar mandi, mau tau kenapa dia di kamar mandi? Karena dia habis memberikan cintanya untukku," ujar Irani mencoba membuat Tarina kesal padanya. Irani tidak merasa emosi sedikitpun meskipun sebagian jiwanya ingin sekali menampar wajah Tarina."Aku mau bicara sama dia.""Oh oh oh, enak sekali ya bicara sama kamu, kaya lagi godain anak kecil. Lucu," ujar Irani.Perempuan itu lalu menutup pintu kamarnya supaya suaranya tidak terdengar ke
"Aku talak kamu Irani Mayangsari."Hancur sudah rumah tangga yang selama ini Irani bangun bersama Aditya. Ibarat sebuah kaca yang dilempar dengan batu besar dan kaca itu hancur berkeping-keping seperti itulah bahtera rumah tangga Irani saat ini.'Tenang, sabar, kuasai dan jangan berdebat lagi Irani,' pikir wanita itu berusaha tetap tenang dan tidak ingin menunjukkan emosinya di depan Aditya. Sejak Irani tahu suaminya memiliki selingkuhan dan sudah menikah siri, sejak saat itu Irani tidak berharap lagi akan melanjutkan pernikahannya dengan Aditya. Perempuan itu hanya menunggu saat yang tepat untuk bercerai, dan mungkin sekarang sudah saatnya."Beberapa hari ini kamu sudah kelewat batas Irani, kalau kamu tidak berani sama aku, mungkin aku masih bisa memberimu kesempatan dan posisi sebagai istriku," kata Aditya.Seperti biasa Irani hanya tersenyum miring mendengar itu. "Kamu pikir aku sangat menginginkan posisi itu mas? Posisi menjadi istrimu? Kalaupun kamu mau kasih aku kesempatan aku
Rasa penasaran Tarina masih ia pendam sampai di rumahnya. Dia pikir Irani tidak mungkin memiliki banyak uang untuk belanja sebanyak itu. Aditya bilang kemarin dia sudah mengurangi uang belanjanya menjadi setengahnya, darimana Irani mendapatkan uang untuk membeli barang-barang mahal?"Mas, tadi aku itu ketemu sama mantan istri kamu, dia belanja barang-barang mahal. Darimana dia punya banyak uang?" Baru saja Aditya datang ke apartemen Tarina, perempuan itu sudah langsung bertanya mengenai Irani."Ya mana aku tahu lah Rin," jawab Aditya singkat.Tarina tidak percaya ekspresi Aditya hanya seperti itu. "Harusnya kamu tahu dong mas, kan sebelumnya kamu yang kasih dia uang belanja.""Aku cuma kasih setengahnya aja seperti saran kamu, mana aku tahu dia belanja banyak dapat uang darimana."Aditya menanggapi semua itu dengan santai. Padahal Tarina sudah geram dan panas melihat Irani bisa belanja banyak seperti dirinya."Apa jangan-jangan dia curi uang kamu?" Aditya menatap Tarina yang masih