Sejak pertemuan di Bandara, dan setibanya di Banjarmasin, Kevin belum bicara banyak dengan dua orang yang menemani kunjungannya kali ini. Karyawan baru yang disarankan kantor agar bisa belajar dan memiliki pengalaman mengunjungi beberapa klien di luar daerah bersama Kevin.Bisma dan Haikal, nama mereka yang selalu memandang segan kepada Kevin. Di kantor, Kevin sudah terkenal sebagai manajer yang tak banyak bicara dan tak suka terlalu bergaul dengan karyawan lain. Namun, Kevin selalu memiliki performa yang bagus hingga menjadi panutan para rekannya."Kamu baru menikah, ya?" Kevin baru menyadari ada hiasan warna merah di punggung tangan Haikal.Haikal yang baru saja akan mengangkat sendok untuk menikmati makan siangnya pun merasa terkejut. Segera mengangguk pada Kevin."Kapan nikahnya? Kok saya gak tahu ada karyawan yang nikah," tanya Kevin lagi sambil makan siang dengan santai."Maaf, Pak Kevin. Waktu itu saya sudah berikan undangannya ke ruangan Bapak," jawab Haikal."Oh ya? Ohh, maa
Setelah sekian lama memilih untuk mengurung diri, kini Vyolin kembali siap untuk melihat dunia luar. Ketiga sahabatnya, Sarah, Anna, dan Selena telah menunggu di teras rumah. Selena sudah menyiapkan agenda untuk rutinitas mereka hari ini."Jadi … hari ini kita belanja dulu atau perawatan dulu?" tanya Sarah sambil memperhatikan Selena yang terus bercerita tentang tempat perawatan wajah terbaru."Perawatan dulu lah, aku sudah lama gak facial," jawab Selena."Aku sih sudah perawatan minggu kemarin, home service," sambung Anna."Hmm, maaf lama nunggu." Vyolin telah selesai bersiap dan menghampiri teman-temannya."Cantiknya … kita berangkat sekarang? Kak Julia mana?" kata Sarah sambil celingukan ke dalam rumah."Kak Julia sudah pergi tadi, katanya mau cek rumahnya sebentar," sahut Vyolin."Ooh, gitu. Ya udah, yuk. Kita lets go!"Dengan menggunakan mobil Sarah, mereka pun pergi. Sepanjang perjalanan, yang paling banyak terdengar adalah ocehan Selena. Ibu satu anak itu memang senang mengatak
BAB 18. KEBOHONGAN MIKE.Merasa heran pada apa yang terjadi dengan Mike di toko, Rion pun mulai membahasnya ketika sudah kembali ke dalam mobil. Wajah Mike masih terlihat tegang, merasa kesal karena orang-orang tadi melihatnya seperti penjahat."Jadi … tadi itu kenapa, Bro?" tanya Rion berhati-hati."Biasalah, cewek-cewek gila," jawab Mike cepat sembari mengusap kasar kepala plontosnya."Kalau Anna, aku tahu. Kalau yang lagi hamil itu, siapa? Kok, kayaknya takut banget gitu?" tanya Rion lagi."Gak tahu, Rion. Itu cewek tiba-tiba ngamuk gak jelas!" jawab Mike malas."Jangan-jangan … kamu yang sudah bikin dia hamil?" Rion memicingkan matanya pada Mike, lalu tertawa."Gila!" ucap Mike lalu berusaha memukul kepala Rion, untung saja gerak refleks Rion cukup cepat.Mike menyalakan mesin mobilnya dan melaju pergi meninggalkan Mall. Tatapannya fokus ke jalanan, akan tetapi pikirannya tetap mengingat reaksi Vyolin. 'Vyolin, kamu juga belum bisa melupakan aku. Gak akan bisa melupakan apa yang
BAB 19. MENGALAHKAN PENGANTIN BARU.Kediaman orang tua Mike, menyimpan semua kemewahan nuansa antik. Bangunannya besar dengan beberapa bilik yang hampir tak tersentuh kecuali oleh petugas kebersihan.Meski di rumah itu ada banyak kamar, Mike memilih untuk tinggal di rumah mewahnya yang dibuat lebih modern. Orang tuanya hanya tinggal ditemani para pelayan dan penjaga keamanan."Kamu sudah datang?" Nyonya Ani menyambut kedatangan Mike dari lantai dua rumahnya."Hay, Ma. Papah mana?" Sahut Mike."Di ruang kerjanya," ucap Nyonya Ani lalu langsung kembali masuk ke kamar.Mike segera menuju ruang kerja CEO Samudera Baskoro, sebuah ruangan di rumah itu yang dianggap paling kramat. Tempat di mana Ayahnya sering menyendiri untuk mencetuskan ide-ide briliant guna semakin memajukan perusahaan."Masuk," ucap Tuan Samudera saat Mike mengetuk pintu."Hay, Pah. Katanya Papah ada perlu," ujar Mike berjalan masuk sambil melihat ke arah seorang pria yang tak asing baginya, telah mendahului berdiri di d
Mendengar suara teriakan Vyolin, Kevin begitu terkejut dan segera menenangkan istrinya itu."Eh, Vyolin. Ini aku Kevin, bukan maling!" Kevin memegangi kedua bahu Vyolin."Astaga, Mas! Kamu kenapa gak kasih tahu kalau sudah pulang," sahut Vyolin lalu memeluk erat tubuh suaminya itu."Aku baru aja sampai, dan aku gak mau ganggu tidur nyenyak kamu, Sayang," ucap Kevin sambil mengelus rambut panjang Vyolin.Julia yang terkejut mendengar suara jeritan Vyolin, hanya mendatangi sampai depan pintu kamar. Dia segera menyadari kalau telah terjadi kekeliruan. Julia pun kembali ke kamarnya.Vyolin kembali duduk ke atas tempat tidur, memperhatikan Kevin yang baru memakai pakaian dan mengoles pelembab wajah di depan cermin. Dia merasa senang karena suaminya telah kembali ke rumah."Kamu mau minum?" tanya Kevin berjalan mendekati istrinya."Enggak, Mas. Kamu mau makan?" Vyolin lalu balik bertanya."Mas sudah makan di pesawat, ada banyak cemilan oleh-oleh yang mas beli. Tapi di dalam koper, kamu mau?
Mike membuka laptop di atas meja kerjanya, lalu mengakses sosial media yang lama tak dia buka. Mencari akun media sosial Anna, dan menemukan akun lainnya yang selalu memberi reaksi pada setiap postingan mantan pacarnya itu.Vyolin Durrel, Mike tersenyum lega ketika dengan cepat bisa menemukan akun Vyolin. Namun, tidak ada informasi apa-apa di akun Vyolin sejak tiga bulan yang lalu. Semua terkunci untuk publik, kecuali foto profilnya yang tengah bergandengan dengan Kevin."Kamu lihat perempuan ini, kan? Saya minta kamu cari tahu semua tentang dia dan berusaha lah dapatkan nomor teleponnya," ucap Mike pada Andrew.Andrew menatap fokus pada foto profil akun Vyolin, di sana terpampang jelas bahwa Vyolin telah memiliki pasangan. Andrew pun merasa heran pada apa yang tengah direncanakan Mike."Maaf, Tuan. Kalau boleh tahu, perempuan ini siapa?" tanya Andrew ragu."Ya, saya merasa sedikit ada masalah dengan dia, jadi saya harus bisa meluruskan sesuatu," jawab Mike."Baiklah, Tuan," sahut And
Kevin dengan tergesa-gesa, segera turun dari mobilnya. Berlari ke dalam rumah dan melewati pintu yang terbuka, hingga semua yang berada di ruang tamu terkejut melihat kedatangannya."Mas Kevin?" Vyolin yang sedang duduk di sofa langsung berdiri melihat Kevin."Vyolin, kamu kenapa? Kamu gak apa-apa kan?" Kevin segera memeriksa keadaan Vyolin dan meraba perutnya."Aku gak apa-apa, Mas. Aku baik-baik aja," ucap Vyolin mencoba menenangkan Kevin."Terus kenapa ada ambulans?" tanya Kevin sampai akhirnya tatapannya tertuju pada Julia yang duduk selonjoran di sofa ruang tamu dengan lutut terbalut perban."Kak Julia jatuh dari motor, Mas. Kebetulan ada ambulans lewat, jadi mereka mengantarkan Kak Julia ke sini," jelas Vyolin."Julia. Kok bisa sih? Kamu ke mana tadi?" Kevin yang telah menyadari kekeliruannya segera duduk mendekati Julia dan memeriksa keadaannya."Tadi aku ke mini market, apes deh pokoknya. Keserempet," sahut Julia."Kenapa gak ke rumah sakit aja?" ujar Kevin lagi."Cuma lecet d
Kevin kembali ke tempat tidur, dengan membawakan segelas air putih untuk Vyolin. Kevin mengusap punggung istrinya itu dengan lembut agar tidak lagi merasa tegang."Kamu mimpi buruk, Sayang?" tanya Kevin setelah air tandas dari gelas yang dipegang Vyolin."Ya, cuma mimpi gak masuk akal. Kayaknya aku kebanyakan nonton film," jawab Vyolin."Kamu nonton film apa? Inget lho, kamu ini lagi hamil. Usahakan jangan nonton yang serem-serem," ucap Kevin."Biasalah, Mas. Film Korea baru," sahut Vyolin lalu meletakkan gelas ke atas lemari di samping tempat tidur dan kembali masuk ke dalam selimut."Cari film yang romantis aja," ujar Kevin lalu ikut berbaring di sampingnya."Iya, Mas," sahut Vyolin. "Tadi .. Mas pegang perut kamu. Ternyata dia gerak, lucu deh," ucap Kevin."Kan emang udah bisa gerak di dalam perut, Mas. Namanya juga hidup. Udah yuk, tidur lagi. Aku ngantuk," ujar Vyolin lalu membalik tubuhnya memunggungi Kevin.Kevin tak menyangka reaksi Vyolin tak seperti harapannya. Namun, dia