Share

RIVAL 8

Part 8 POV Meida

Hari itu aku berangkat lima menit sebelum bel berbunyi. Semua gara-gara kaus kaki yang Ibu lupa menaruhnya dimana. Aku jadi kesiangan. Untung saja bel belum berbunyi.

Kami berdoa saat Bu Guru sudah duduk di kursinya. Bu Guru Ambar. Guruku yang cantik. Aku suka sekali melihat wajahnya yang cantik.

Bu Ambar melihat ke arah papan nama piket.

“Kenapa kelasnya tidak bersih?” tanya Bu Ambar terdengar galak. Mata Bu Ambar menatapku. Aku jadi takut. Kepalaku menunduk karena merasa hari ini adalah jadwal piketku.

“Meida tadi tidak menyapu, Bu Guru.” Fildan mengadu pada Bu Guru Ambar.

“Meida, kenapa tadi kamu tidak menyapu?” Pertanyaan Bu Ambar terdengar menyeramkan. Tidak seperti biasanya.

“Maaf Bu Guru, saya terlambat.” Aku mengaku jujur.

“Tadi kamu sudah di dalam saat Bu Guru masuk kelas. Kamu sengaja ya?” Bu Guru Ambar terlihat marah. Aku takut.

“Tidak, Bu. Saya masuk terus bel berbunyi.”

“Ambil sapu! Kamu menyapu, yang lain pelajaran.”

“Tapi, Bu. Nanti kalau istirahat saja
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Hana Asmita
serem amat bu gurunya,, masa iya guru kelas rendah segalak itu
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status