Share

10. Insiden

 Rania mencari keberadaan Aurel yang entah kemana. Malam sudah hampir larut dan Rania masih berada di Bashcamp Lexa, Rania ingin pulang mengistirahatkan tubuhnya yang sudah lelah dan lagi dia sudah mengantuk, tapi sedari tadi dia tidak bisa menemukan keberadaan Aurel. 

Rania memutuskan untuk memesan Taxi Online dan mengirimkan Aurel sebuah pesan singkat yang berisi bahwasannya dia akan pulang terlebih dahulu. Rania berjalan ke arah parkiran yang terhubung dengan pintu keluar dan kembali melihat ponselnya untuk mengecek apakah ada balasan atau pesan dari ayahnya yang menyuruhnya untuk pulang? Nothing. Rania memang terlalu berharap, rania kembali berjalan seraya memasukan Handphonenya ke slingbag dan 

" Aww kalo jalan bisa liat liat ga si "

Rania sangat kesal melihat siapa orang yang menabrak bahunya, ternyata dia si cowo mesum. 

Rania menatap aneh ke arah Arya yang hanya diam, menatap nya dari bawah hingga atas yang membuatnya risih apalagi ketika Netra nya tak sengaja bertemu dengan mata kelabu milik arya yang terlihat memerah, itu membuat rania takut. 

Rania bergegas pergi meninggalkan parkiran menuju jalanan, tapi belum sempat melangkah tangan rania sudah terlebih dahulu di cekal oleh Arya, rania kembali memusatkan atensinya ke cowo tersebut dengan menaikan satu alis seolah bertanya. 

Namun, hal yang terjadi selanjutnya membuat Rania membulatkan matanya. Bagaimana tidak? Arya menarik pinggang Rania dan langsung mencium rania dengan menggebu, memojokkan rania ke Kap mobilnya yang kebetulan tepat berada disebelahnya. 

" Mpphh Lee leppass "

...........

 Arya menatap gadis yang menabraknya,  dia Rania Surya Mahendra. Gadisnya, arya melihat Rania dari bawah sampai atas dan dia memfokuskan matanya ke bibir gadisnya yang merah alami, ketika rania ingin beranjak dia langsung mencekal dan mecium rania secara brutal, Arya sudah tidak tangan, badannya terasa panas dan yang dibawah sana juga sudah terasa sesak, terbukti dari celananya yang menggembung menandakan bahwasannya dia sudah siap tempur. 

" Mphh Le leppass "

 

" Lepassss "

Air mata rania mengalir dengan derasnya seiring bahunya yang bergetar tapi arya tak 

Menghiraukannya.

 Mendengar lenguhan rania membuat arya semakin bersemangat, arya langsung membawa rania memasukannya setengah paksa kedalam mobilnya dan langsung membawa Rania menuju apartemen pribadinya yang memang tak jauh dari Bashcamp. 

Arya memarkirkan mobilnya secara asal dia sudah tidak tahan, dia menggendong rania seperti karung beras, dengan rania yang berontak. Arya tidak memperdulikan tatapan aneh orang yang melihatnya dan rania. 

Arya dengan tergesa memasuki unitnya dan langsung membanting rania ke Ranjang. Rania perlahan mundur kesisi ranjang dia takut dengan arya, arya seperti orang kesetanan apalagi sekarang arya sudah membuka baju dan celananya yang hanya menyisakan Bokser Ketatnya. 

" Arya pliss jangan lakuin itu sama gue "

" Gue mau pulang "

Rania menangis memohon kepada skala yang masih memandangnya, sedetik kemudian rania terpekik kala kakinya ditarik dan posisi arya yang sudah berada diatasnya, Rania berusaha mendorong arya tapi usahanya sia sia karena tenaga arya yang memang lebih kuat dari padanya. 

Tanpa persetujuan arya mencium rakus rania, menyesap bibir atas dan bawahnya secara bergantian. Tangan nya berusaha melepas dress yang dipakai rania hingga menyisakan Bra dan celana dalam senada. 

" Mpphh lepass "

" Arya sadar, pliss jangan lakuin itu "

" Jangan pliss lepasinn aahhh jaa ngan aahh "

Rania Berontak, mencakat dan mengggit lengan arya, namun usahanya sia sia. Arya tak kuasa menahan panas ditubuhnya dia menginginkan lebih. 

Arya memejamkan matanya sebentar dan menelisik rania yang tampak menyedihkan dengan posisi Naked, Cd dan Bra nya sudah di buka paksa oleh arya. 

" You look so sexy baby "

Arya kembali mencium rania dengan menuntut, rania yang awalnya memberontak kini mulai terbuai oleh permainan arya, dia mendesah panjang ketika tangan arya bermain di intinya mengelus sesekali menyetil klitorisnya. Rania terjengkit ketika jari jari arya memporak porandakan intinya.

" Ahhh aryaa ahh ter ruus "

" Ahhh ber enti  ahhhh mau pipiss ahh "

" Ahhhh aryaaa huh huh "

Rania melenguh panjang ketika cairan kental keluar dari intinya, dia lelah. 

" Maaf "

Arya menggumamkan kata maaf ketika kejantanannya menerobos paksa kedalam inti rania menyobek selaput yang menjadi penghalang dengan sekali hentakan. 

" Aaaa sakitttt aaaahhh hikss "

" Sakit yaaa keluarin sakitt hikss "

Rania menangis ketika benda tumpul tersebut masuk ke intinya, badannya terasa terbelah menjadi dua. 

" Ahhh shit sempit banget "

" Ahhh kamu sexy baby ".

Arya menggerakan intinya dengan tempo pelan dan cepat secara berirama. Rania hanya bisa mendesahkan nama arya. 

" Ahhh aahhh yaa fasterr ahhh "

" Ahhh punya lo sempit "

" Ahhh enak baby "

" Ahhh arya akuhhh mau ahh "

" I love you Rania "

Malam itu apartemen menjadi saksi bisu penyatuan dua remaja yang saling mendesahkan nama satu sama lain. 

.......

Rania terbangun dari tidurnya, dia mengerjapkan matanya menyesuaikan cahaya yang masuk kedalam retina matanya. Rania merasa bahwa ada tangan yang memeluknya dari belakang dia mencoba melepaskan tangan tersebut yang malah semakin mengerat di pinggangnya. 

Tunggu, rania menggelengkan kepalanya ke kanan dan kiri mengusir kilasan kejadiann tentang malam dimana dia berada di parkiran dan 

Rania tidak bisa melanjutkan perkataannya, dia melihat kondisinya yang begitu kacau, tanpa busana didalam selimut yang sama dengan Arya.

Rania bangun dari tidurnya bersandar di Kepala ranjang seraya menarik selimut untuk menutupi tubuh polosnya. 

" Hikss hiksss Aku kotor "

" Hikss maafin Nia ayah,  bunda nia udah kotor "

Rania terus menangis seraya menjambak rambutnya. 

" Ngapain lo disini "

........

Arya terganggu dari tidurnya, mendengar isak tangis yang didengarnya, perlahan dia membuka matanya melihat perempuan yang bersandar di kepala ranjang dengan bahu yang terguncang tak lupa dia menjambak rambutnya sendiri. 

" Ngapain lo disini "

Arya bertanya untuk memastikan siapa perempuan yang berada di apartnya seingatnya dia tidak memberikan siapapun akses masuk apartnya bahkan orang tuanya pun tidak dia berikan akses. 

Arya memegang kepalanya yang terasa pening dan seketika kilasan kejadian semalam berputar dikepalanya,  dimana dia mencium Rania yang tidak sengaja menabraknya di parkiran dan berakhir dia yang membopong paksa rania ke apartnya dan, Bodohhhh.

Arya merutuki dirinya yang sudah merusak gadisnya, pantas saja tidurnya terasa nyaman semalam, shitt. 

" Rania, gue minta maaf. Sorry semalem gue ga sadar " Arya berusaha menggapai Rania.

" Jangan mendekat hikss lo jahat hikss gue gue udah kotor " Rania kembali menjambak rambutnya. 

Arya yang melihat itu langsung menarik Rania kepelukannya, dia tidak bisa membiarkan Rania melukai dirinya sendiri. Tak peduli selimut yang sudah tergeletak di lantai dengan mereka yang sama sama Naked. 

" Sttt lo ga kotor, ini semua salah gue sorry"

" Hikss hikss gue guee kotor "

" sttss gaboleh ngomong gitu "

" Hikss lo, lo jahat arya "

" Gue tau, sorry. Kalo ada apa apa gue janji bakal tanggung jawab "

" Hikss lupain kejadian semalem dan jauh jauh dari gue ya, gue gapapa "

Rania beranjak menuju kamar mandi yang berada di apartemen arya, dia memunguti bajunya yang berserakan di lantai dengan masih terisak pelan. 

Sedangkan arya terus memandangi rania yang sudah menghilang dibalik pintu toilet.

" Shitt lo udah ngerusak Anak orang aryaa tolol banget si gue, kenapa bisa kelepasan"

Arya mengacak acak rambutnya.

Beberapa menit kemudian rania sudah menggunakan dress semalam dengan wajah yang sedikit lebih segar, rania beranjak dari apartemen arya dan langsung pulang kerumahnya, sedangkan arya hanya memandangnya dengan diam. Karena Rania yang sudah menolak ajakannya untuk mengantar gadis itu pulang. 

" Aaaarghhhhhhh sialan ".

Arya mengambil ponselnya, dan menelvon seseorang. 

" Dimana? "

" ..... "

" Gue kesana "

Arya memejamkan matanya, menghembuskan nafasnya pelan dan memutuskan untuk meninggalkan apartnya dia sedang butuh teman bicara. 

........

Saat ini arya tengah berhadapan dengan ardan, disebuah cafe yang berada di dekat bashcamp nya, arya sengaja mengajak ardan kesini dia butuh teman bicara dan lagi dia butuh solusi dari teman terdekatnya dan Ardan adalah orang yang tepat.

" Mau sampe kapan lo diem?"

Ardan yang sudah bosan dengan keterdiaman arya akhirnya angkat bicara, ardan akan menjadi banyak bicara jika bersama arya karena mereka teman sejak kecil. 

Arya menghembuskan nafasnya pelan, kemudian menatap nikotin yang sudah di hisap olehnya. 

" Gue brengsek dan "

Ardan hanya diam, menunggu arya menjelaskan keluhannya.

" Gue udah rusak cewe dan, parahnya cewe itu Rania "

" Gue harus gimana dan, rania benci banget sama gue "

Ardan diam untuk beberapa saat, dia yakin temannya tidak akan berbuat sesuatu tanpa adanya sebab. 

" Tanggung jawab, nikahin dia sebelum dia hamil. Gue duluan lo renungin semuanya "

Setelah mengatakan pendapatnya ardan pergi meninggalkan arya sendiri, dia ingin memberikan waktu kepada arya untuk memikirkan jalan keluar masalahnya. Karena ini bukan perkara kecil menurut ardan. 

Arya hanya bisa menatap kepergian Ardan dengan diam, dia harus merenungi kesalahannya kepada rania dan harus secepatnya menyelesaikan permasalahan ini. 

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status