Share

PART 20

Kekesalan Alvin rupanya terbawa sampai di rumah. Tak biasanya dia menjadi lebih banyak diam. Bahkan dia yang biasanya sangat bersemangat saat istrinya mengajaknya segera beristirahat, malam ini justru lebih memilih duduk sendirian di teras rumah. 

"Kamu tidur dulu aja, Dek. Nanti mas susul," katanya dengan nada sedikit malas. 

Nana yang masih belum mau beranjak di kursi sebelahnya hanya menarik nafas berat. 

"Mas masih mikirin Dian?" tanyanya ragu. "Dari sejak makan di kafe tadi mas nggak banyak bicara."

"Aku agak curiga dengan teman Dian yang bernama Jeslin itu." Alvin menatap istrinya, berharap Nana memahami apa yang dia rasakan saat ini. 

"Mas curiga kalau si Jeslin itu mau berbuat jahat sama Dian?" Dahi Nana berkerut. 

"Persis."

"Tapi mana mungkin, Mas?
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status