Share

Bab 8. Pria Penolong

Nyanyian merdu terdengar menggema di penjuru danau. Bahkan burung-burung seolah berterbangan mengikuti melodi. Sore yang cerah ini terlihat sangat sejuk dan menyenangkan.

Terlihat seorang pria yang sedang berbaring di atas rakit sambil merapalkan sebuah lagu. Rakit itu ia rekatkan dengan kayu di dekat danau agar tidak bergerak ke tengah. Melihat langit yang dihiasi oleh warna jingga membuatnya bahagia. Ini adalah spot yang paling ia nanti setiap hari.

Pria bernama Kenzie itu hampir tersedak ludahnya sendiri saat mendengar suara teriakan yang diiringi oleh tangisan. Astaga, apa itu? Tidak mungkin kan ada kuntilanak disini. Jika memang ada, sudah dari dulu ia melihatnya.

Ia pun membalikkan tubuhnya menjadi tengkurap. Matanya ia arahkan ke seluruh penjuru danau. Sepi seperti biasanya, hanya ada burung-burung yang hinggap di pepohonan. Kenzie langsung mengernyitkan dahi saat melihat seorang gadis yang duduk lesehan di tanah sambil menatap danau.

Pasti gadis i

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status