Share

Bab 62

Sekarang, kami semua tengah berkumpul di ruang makan. Tidak sedikit pun makanan yang masuk ke dalam perutku. Bagaimana aku bisa makan, kalau putriku saja tidak aku ketahui rimbanya.

“Al, dimakan, jangan didiamkan begitu makanannya,” ujar Papa mengingatkan.

“Kita juga kehilangan Thalita, bukan Cuma kamu saja. Kamu harus makan agar kamu tidak sakit dan dengan cepat kita akan menemukan anakmu,” ucap Mama.

Aku bergeming, bukan karena tidak mendengar teguran mereka, tapi aku tidak memiliki selera makan. Jangankan untuk makan, ingin bernapas lega pun aku tidak bisa jika belum mendapat kepastian tentang Thalita.

Dering ponsel milik Reza berbunyi, aku mengangkat kepala berharap Thalita yang menghubungi kita.

“Halo,” ucap Reza.

Volume ponsel di loadspeaker oleh Reza agar kami bisa mendengar siapa yang menelpon.

“Papa.” Aku mengambil ponsel dari tangan Reza.

“Sayang, anak Mama, kamu di mana, Nak? Kamu sudah makan belum, Sayang?” tanyaku dengan berurai air mata.

“Sudah, Ma. Thalita makan sama ay
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Tri Wahyuni
kmu semua nya jangan mau d permainkan dn juga kmu jangan ya o ya o aja kaya orsng bege .ikutin ttp hrs ada pengawal dr jauh dn jangan lengah ..
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status