Share

Bab 17 : Amil Nawasih

"Kinanti!"

Kinan berhenti menyapu halaman dan mendekat ke arah bapaknya Dini yang memanggil.

"Kenapa Pak Ilo?"

"pesanan Gus Alfa sudah jadi, bisa diambil kapan? Keburu butuh uang ini."

Kinan hanya bisa tersenyum canggung, dari awal dia memang agak ragu tapi Alfa tetap bersikeras memesan kaligrafi dari Pak ilo, padahal dari sekian banyak santri pasti ada yang pintar membuat kaligrafi.

'Gak apa-apa, bagi rejeki!' begitu jawaban Alfa saat Kinan memastikan lagi.

"Katanya beliau mau kesini Pak, nanti Pak Ilo bicara sendiri saja!"

"Pak Ilo mau berangkat kerja ini, titip kamu ya! Ini sekalian notanya, nanti uangnya kasih ke bu lik kamu aja!"

Dengan terpaksa Kinan menyanggupi padahal tadi rencananya dia tidak ingin menemui Alfa, biar ayah dan ibunya saja.

Dan Kinan kembali terkejut saat melihat nominal harga yang ada di nota. Bukannya suudzon tapi Kinan tahu ini pasti Omnya itu sengaja menaikkan harga, biasanya tidak sebanyak ini. Padahal tadinya menurut Kinan kalau bisa untuk pondok di grati
Chapitre verrouillé
Continuer à lire ce livre sur l'application

Related chapter

Latest chapter

DMCA.com Protection Status