Share

7

##BAGIAN 7

POV NADIA

              “Kamu harus segera bertindak.”

              Ucapan setajam silet itu telah membuat sekujur tubuh ini gemetar. Meskipun hanya via telepon, tetapi aku bisa merasakan betul betapa menyeramkannya perintah tersebut. Hati nuraniku belum sepenuhnya mati. Otak ini masih bisa berpikir jernih, walaupun hanya 20% saja. Dan celakanya, 20% tersebut adalah rasa keberatan akan perintah yang benar-benar di luar batas wajar barusan.

              “T-tapi—”

              “Oh, kamu menolak? Ya, sudah. Sebaiknya kita akhiri saja semua ini.”

              Napasku ter

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Ririn Khalimi
nah kan?... dah ketebak dari awal kl kematian wahyu rekayasa. ceritanya gampang ketebak, kasihan riri jd serasa sangat bodoh. endingnya harus ok lho...nadia hrs masuk penjara
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status