Tidak lama setelah Rob pergi, Suzy keluar dari kamar, ia mulai merasa lapar. Suzy tidak makan apapun sepanjang hari, dan saat melihat jam, ia merasa sudah waktunya makan malam, dia pergi ke dapur di lantai bawah untuk memasak sesuatu.Saat membuka lemari es dua pintu yang besar, tidak ada apa-apa selain air minum dalam kemasan di dalamnya, Suzy tidak bisa menahan diri untuk seketika cemberut. Apakah pria ini tidak pernah masak di rumah? Dia melirik kompor dan peralatan dapur yang semuanya tampak seperti baru, dugaannya benar.Suzy berpikir keras dan menahan diri untuk tidak menelpon Rob. Tetapi.."Tuan Muda Calvin, jam berapa kamu kembali?"Suara Rob tidak senang: "Ada sesuatu?""Tidak, aku hanya ingin bertanya, bagaimana aku bisa makan malam?Suzy melirik dapur yang sepertinya tak pernah berasap itu, dan berkata, "Aku ingin pergi makan di luar, tapi aku tidak pernah melihat ada restoran di dekat sini, dan jika aku pergi terlalu jauh, aku takut bertemu dan diikuti wartawan..." Dia ti
Suzy menoleh ke belakang dengan tidak senang, mengapa Melvin begitu keras kepala?Suara dingin dan tegas Rob terdengar: "Masuk ke dalam mobil!"Dia tak punya pilihan selain harus masuk ke dalam mobil.Kemudian, Rob melirik Melvin, dan hanya dengan satu pandangan, dia memintanya untuk menghentikan langkahnya, dan mundur.Rob menunjukkan ekspresi jijik di matanya, mendengus dingin, dan mengatakan kepada pengemudi: "Pergi!"Mobilnya telah pergi, Joan dan Karen, yang menyaksikan kejadian itu dengan gembira, lalu berjalan keluar."Sekarang ada pertunjukan yang bagus, aku harus pergi dan melihat bagaimana kakakku akan membersihkan barang palsu itu!"Kata Joan dengan gembira."Joan, sepertinya aku tidak akan pergi denganmu, kakakmu memerintahkanku untuk tidak menemui dia dulu.”Sambil berkata Karen melirik Melvin yang masih belum meninggalkan restoran."Kalau begitu aku pergi dulu, kamu di sini saja sebentar, dan aku akan meminta asistenku untuk menjemput dan mengantarmu pulang."Tanpa me
"Setelah kamu memberiku alamat restoran tadi, aku pikir sekalian saja aku mengatur pertemuan dengannya, kalau aku mau mempermalukan keluarga Calvin, tidak mungkin aku memilih tempat itu kan? Tempat itu sangat menjaga privasi tamu"Rob tetap tidak bergeming, hanya mencibir tanda tak percaya, "Jadi kamu masih merasa pintar dengan mengarang cerita, ya?"Penjelasan Suzy sepertinya tidak dipercaya, Suzy tidak tahu harus bilang apa lagi, wajahnya langsung menunduk, "Jadi itu pandanganmu terhadapku? Begitu jahat dan penuh dengan tipu muslihat."Rob menyipitkan mata padanya, "Mengenai membayar kembali uangmu, itu alasan yang baru saja kamu buat kan?""Sama sekali tidak! Melvin ingin mengembalikan hutangnya kepadaku, dan dia memang sedang mengumpulkan uang untuk membayar hutangnya padaku.""Lalu mana uangnya?""Uangnya ada di rekening bank dan ia menyerahkan kartu ATMnya padaku."Sambil Suzy memasukkan tangannya ke saku celananya..Tapi Ia tak menemukan apa-apa.Dimana kartu ATM itu?Wajah Suzy
Melihat pria-pria dengan wajah tidak ramah di depannya, Suzy tiba-tiba merasakan ketakutan.Apakah dia ... sedang berhadapan dengan segerombolan preman?Mungkinkah kemalangannya akan menjadi lebih buruk!Dia mundur selangkah pelan pelan, menatap pria-pria itu dengan ketakutan, "Apa yang kalian inginkan?""Kita sedang bosan, dan hanya merindukan seorang gadis untuk menemani minum."Pria berkepala gundul yang berdiri paling depan mendekati Suzy sambil tersenyum, dan berkata, "Ayo, ikut kami, kami yang traktir.""Maaf, aku masih ada urusan yang harus dilakukan," kata Suzy dengan wajah dingin, dan mencoba melewati mereka."Mau pergi? Kalau kamu tidak menemani kami untuk minum-minum hari ini, maka kita tidak akan pergi kemana mana." Pria gundul itu berkata dengan berat dan meraih pergelangan tangan Suzy secara paksa.Suzy mengerutkan kening, "Mau mengancamku? Jika kamu tidak melepaskan tanganku, aku akan memanggil polisi!"Suzy mengeluarkan ponselnya untuk menunjukkan keseriusan perkataann
Rob berpikir dalam hati ‘Ketika berkelahi tadi, mungkin perban yang menutup lukanya terbuka, dan Suzy mengira itu adalah luka akibat berkelahi’.Tiba-tiba ia melihat ke arah Suzy dan mencoba mengalihkan pembicaraan, "Bukankah kamu harusnya bisa melawan? Kenapa kamu tampak tak berdaya tadi?""Aku ingin menelepon polisi, tetapi baterai handphone ku habis."Suzy tanpa daya mengulurkan tangannya dan berkata, "Aku tidak memiliki kekuatan untuk melawan mereka semua. Tapi aku akan benar-benar melawan jika diperlukan untuk mempertahankan harga diriku."Saat dia berkata, dia mengubah nada suaranya dan berkata dengan tulus: "Terima kasih kamu datang tepat waktu, aku benar-benar tidak tahu bagaimana cara keluar dari gerombolan preman itu dengan selamat."Rob tersenyum puas.“Kenapa kamu kembali lagi?” Tanya Suzy.Dia menebak: "Apakah karena kamu melihat pesan yang kukirim?"Rob tampak tidak mencurigakan dan ia menyerahkan kartu bank kepadanya, "Aku menemukannya di bawah kursi."Melihat kartu ATM
Malam semakin pekat, dan sinar bulan di luar jendela tampak terang.Suzy masih merasa tidak nyaman saat memikirkan peristiwa saat dia diusir dari mobil Rob, dan bertemu dengan preman-preman itu.Rob adalah orang yang tidak dapat ditebak, tanpa mengucapkan sepatah kata, dia dapat mengirim dirinya ke penjara kapanpun dia mau.Ia merasa terjebak dan tidak bisa berbuat apa-apa lagi, selain itu, nenek masih menjalani perawatan di rumah sakit milik keluarga Calvin. Bahkan jika dia punya rencana, dia harus menunggunya pulih ...Tapi Suzy bukanlah orang yang mudah putus asa.Dia mengangkat handphonenya yang baterainya sudah terisi penuh, dan menelepon."Ibu Guru Sue, proyek penelitian yang Anda sebutkan kepada saya terakhir kali, apakah Anda masih membutuhkan orang? Saya ingin mencobanya."......Pertemuan pribadi Suzy dengan Melvin ditambahkan dengan kebenciannya pada Suzy membuat Joan melaporkan kejadian malam itu pada orang tua Calvin."Untung aku melihatnya. Jika orang lain melihatnya, di
Sebaliknya, tinggal di villa Rob memiliki lebih banyak kebebasan.Suzy perlahan berkata, "Nyonya Calvin, Anda ingin aku tinggal di sini, tetapi Tuan Muda Calvin memintaku tinggal bersamanya di villa."Dia berhenti sebentar dan tampak sedikit malu, "Jadi siapa yang harus aku dengarkan?"Lucy mengerutkan kening dan menatap mata Suzy semakin dalam.Joan tidak sabar untuk memberi komentar dan ia berkata lebih dulu: "Tentu saja dengarkan —""Dengarkan aku!" Suara rendah dan nyaring menyela dari belakang.Rob tiba-tiba datang dan berjalan ke arah mereka sambil melirik Joan dengan dingin."Kakak Rob?!" Joan terkejut, dan menjelaskan, "Ibu melakukan ini untuk membantumu mendidik wanita ini, jangan sampai dia menimbulkan banyak masalah lagi!""Benarkah?" Rob mendengus dan bertanya, "Bukankah kamu yang menyebabkan masalah?"Joan tertegun, "Kakak, apa maksudmu?""Apa kau puas melihat pertunjukan yang bagus tadi malam?"Ekspresi Joan berubah setelah rahasianya terbongkar, "Tadi malam aku ..."Di
Cinta pertama Rob Calvin? Suzy terkejut.Dia sudah menyebabkan banyak kesalahpahaman dan Dia mengajakku menemui mantan pacarnya? Rob datang dan sekarang ia membawanya untuk melihat mantan pacarnya ...Untuk menenangkan dirinya, dia bertanya, "Apa yang harus aku lakukan nanti?"Rob meliriknya, "Lakukan saja sesuai status barumu."Suzy mengerti. Ia harus bersikap seperti pasangan suami dan istri yang sayang dengannya.Tapi dia agak penasaran. Seorang pria seperti Rob yang menjadi target semua wanita.. Bagaimana dia bisa putus dengannya?Ketika mereka tiba di kedai kopi. Rob mengarahkannya untuk "bersikaplah normal", kemudian dia keluar dari mobil terlebih dahulu dan masuk ke kedai kopi.Suzy mengambil kesempatan untuk bertanya pada Wolter tentang mantan pacar Rob, jadi dia memiliki dasar di hatinya."Mantan pacar Tuan Muda Calvin bernama Sonia."Ketika Wolter berbicara tentang ini, ekspresi wajahnya tidak bisa ditebak."Dulu saat Tuan Muda Calvin masih tinggal di luar negeri, agar tid