Share

Perjuangan untuk Memiliki Mu
Perjuangan untuk Memiliki Mu
Penulis: 3A

PERKENALAN TOKOH

Gema seorang laki laki gagah yang sangat terkenal di kampus di Negara I. Gema sosok laki laki yang suka sekali tersenyum kepada semua orang. Gema laki-laki tampan itu terlihat sangat sempurna dimata semua mahasiswi. Nilai plus yang ada pada diri Gema adalah dia merupakan seorang anak dari pengusaha yang ternama di Negara I. Gema memiliki tiga sahabat yang selalu kemana mana bersama. Istilahnya dimana ada Gema pasti ada Galang, Guntur dan Biru. Mereka berempat adalah mahasiswa populer di kampusnya, karena kegantengan dan kekayaan yang mereka punya. Tapi sayangnya ketiga teman Gema tidak memiliki sifat yang sama dengan Gema. Ketiga sahabatnya terkenal sangat dingin dengan sesama mahasiswa dan mahasiswi di kampus itu.

Suatu pagi Gema yang tergesa gesa karena terlambat menghadiri kegiatan perkenalan kampus tidak sengaja melihat seorang mahasiswi yang sedang berlari tergesa turun dari taksi online. Tanpa sengaja mahasiswi baru itu menyenggol Gema, mengakibatkan mahasisiwi tersebut terjatuh. Gema reflek memegang lengan mahasisiwi baru itu supaya tidak mencium tanah dipagi hari.

" Maaf kak, saya tidak sengaja karena saya datang terlambat, Saya takut dihukum senior kak, Makanya saya tergesa gesa. Mengakibatkan Saya terpaksa menabrak Kakak. Sekali lagi Saya minta maaf kak." Bree berkata dengan keringat yang sudah keluar sebesar biji jagung di keningnya.

Gema tersenyum melihat ketakutan mahasiswi baru itu. " Oke tidak masalah, silahkan lanjutkan lari larian kamu. Saya tidak akan menghalangi acara lari-larian kamu lagi."

Kemudian Bree kembali berjalan cepat ketempat mahasiswa baru sedang berkumpul. Gema masih saja melihat kepergian mahasiswi baru itu. Gema merasakan ada getaran aneh saat dia menatap mahasiswi yang terlambat itu.

Haduh kenapa tadi lupa ya nanyak namanya, kenapa gue harus oon kayak gini ya. Harusnya tadi gue tanya namanya, jurusannya. Malahan gue hanya bisa tersenyum seperti orang bodoh, kesal Gema karena lupa bertanya kepada mahasiswi yang menabraknya tadi. Kemudian Gema malanjutkan perjalanannya ke aula tempat semua mahasiswi berkumpulan. Kebetulan sekali Gema pada hari ini akan mengisi materi di kegiatan ospek mahasiswa baru.

Gema dengan percaya dirinya berdiri di depan ratusan mahasiswa baru di kampus ternama itu. Gema yang merupakan seorang ketua BEM sangat terlihat tampan dengan memakai jas almamater kampusnya. Gema memfokuskan matanya melihat ke semua mahasiswi baru. Gema penasaran dengan mahasisiwi yang menabrak dirinya tadi pagi di lapangan parkir. Tiba-tiba saja, pandangan Gema terserobok dengan pandangan mahasiswi yang menabraknya tadi. Wah ternyata dia anak kedokteran. Pantesan dia takut terlambat masuk ke dalam aula. Bathin Gema sambil tidak melepas pandangannya dari mahasiswi tadi.

Gema langsung memberikan sambutan kepada seluruh mahasiswa baru itu. Pandangan Gema tidak terlepas dari mahasiswi baru itu. Gema terus memandang kearahnya. Membuat teman satu genknya menjadi curiga. Karena hal ini tidak pernah terjadi selama ini. Gema tidak pernag memandang fokus kepada satu wanita, Gema memang ramah tetapi Gema tidak pernah fokus hanya kepada satu orang saja. Akhirnya sambutan Gema selesai. Galang salah satu teman akrab Gema langsung menarik Gema kepojokan kampus untuk bertanya ada apa dengan Gema.

" Gem, kenapa dari tadi loe, gue perhatikan menatap ke satu arah saja waktu memberikan kata sambutan. Pandangan loe hanya tertuju kemahasiswa jurusan kedokteran. Apa ada terjadi sesuatu Gem?" Galang dengan menggebu bertanya kepada Gema. Apa yang dikatakan Galang disetujui oleh ke dua temannya yang lain. Mereka juga heran dengan tingkah Gema tadi.

" Nggak ah, Gue nggak ada fokus ke satu jurusan. Gue melihat ke semua jurusan." Gema membela dirinya, karena Gema tidak sadar bahwasanya dia memang melihat hanya kesatu jurusan saja, yang menyadari keanehan Gema adalah kawan kawannya.

"Gem, gem. Jelas-jelas memang matamu hanya ke satu arah saha melihat. Kamu masih juga mengelak. Hello Gem apa yang terjadi sebenarnya?" Biru yang biasanya tidak banyak komentar sekarang jadi kesal melihat Gema yang tidak mengakui apa yang dikatakan Galang tadi

Telah beberapa bulan ini Gema yang sangat penasaran dengan gadis yang bernama Bree terus saja memperhatikan kegiatan Bree. Padahal mereka sangat berbeda jurusan. Gemal seorang mahasiswa teknik arsitektur, sedangkan Bree mahasiswi kedokteran. Tetapi Gema tetap mengikuti kegiatan Bree.

Sampai pada suatu siang, Gema sedang duduk di bawah pohon yang rindang menikmati istirahatnya. Dia melihat Bree yang berjalan sambil menggerutu. Gema yang penasaran langsung mengikuti Bree yang berjalan menuju taman samping gedung F. Gema yang kebetulan hari itu kuliah digedung F jadi punya alasan untuk memantau Bree secara tidak langsung.

Gema mengajak teman satu ganknya untuk duduk diparkiran. Padahal tujuan Gema adalah memerhatikan Bree. Ketiga sahabat Gema yang sudah tau kelakuan Gema hanya bisa geleng-geleng kepala dan terpaksa mengikuti kemauan sahabatnya itu.

" Gem, serius mau duduk disini terus. Atau perlu kita temani menemui mahasiswi itu" Guruh bertanya kepada Gema sambil tersenyum menyindir.

"Udah lo bertiga duduk saja disini. Temani gue memantau dia. Gue masih ragu mau menemui dia." Gema berkata sambil tetap sekali sekali memerhatikan Bree yang sedang berbicara serius dengan sahabatnya Vira

Tanpa disengaja oleh Biru, waktu dia menoleh ke arah Vira dan Bree duduk, dia melihat Vira sedang menatap tajam ke arah Gema.

"Gem, sepertinya elu sedang dibicarakan oleh mereka Gem. Gue lihat dari tadi teman abree melihat ke arah lue dengan tatapan tajam." Biru berkata kepada Gema sambil menyikut perut Gema.

" Alah biarin aja dia mau menatap ke arah gue. Gue terima aja. Berarti dia memang sedang membicarakan gue. Loe jangan keseringan lihat kesana. Nanti loe naksir lagi dengan gebetan gue." Gema tanpa sadar berbicara kepada sahabatnya. Gema yang sadar keceplosan berusaha untuk menghindar dari tatapan mengintimidasi sahabatnya.

"Akhirnya. Gem, gem. Kalau memang suka jujur saja. Nggak usah main petak umpet begini Gem. Nanti disamber orang baru tau rasa loe Gem." Rangga langsung memberikan masukan kepada Gema.

" Gue bukan nggak mau. Tapi gue kasihan sama dia. Nanti akan dibully oleh mahasiswi senior. Loe semua kan masih ingat kejadian Rianti. Dia dinteror terus oleh mahasiswi senior karena berani berpacaran dengan gue. Gue takut kejadian itu terulang kembali kepada Bree." Gema mengutarakan ketakutannya kepada sahabat-sahabatnya.

Sahabat Gema yang paham seperti apa penderitaan Gema dahulu saat ditinggal Rianti, dan orang terdekat Rianti menyalahkan Gema atas kematian Rianti membuat Gema menjadi menutup diri untuk dekat atau menjalin hubungan dengan mahasiswi.

" Gem, itu telah berlalu, sekarang yang harus loe lakuin adalah membuat Bree menjadi nyaman disisi loe. Loe kira sekarang enak jadi Bree. Loe menguntit dia bro. Hal itu akan membuat seseorang menjadi tidak nyaman." Biru mengajukan pendapatnya kepada Gema.

" Gem kalau boleh gue kasih saran. Mending loe akuin perasaan loe kepada Bree. Masalah mahasiswi senior kami bisa bantu loe. Kami sebagai sahabat loe sangat bersukur loe bisa kembali membuka hati loe untuk wanita lain." Galang berkata sambil memukul pundak Gema memberikan Gema semangat.

Taboa disadari oleh Gema, Bree dan sahabatnya Vira pergi berjalan keparkiran mobil untuk pergi keluar dari kampus. Galang yang melihat langsung mengatakan kepada Gema. " Gem tu target loe mau pulang. Nggak lu iringi"

"Oke boy Gue jalan dulu. Takut target gue disambar boy lain." Gema langsung naik kemotornya dan melaju membuntuti Bree dan Vira.

"Dasar bucin tak terungkao loe Gem." Teriak Biru dengan kerasnya Yang sukses membuat Galang dan Guruh memukul spontan kepala Biru.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status