Share

16. Strategi Cerdik

Iblis Cinta menatap pemuda yang turun dari kuda dengan tak percaya. Apakah dalam perantauan yang singkat itu sudah menjumpai masalah? Bukankah sudah dikatakan ia tidak dapat menolong?

Cakra tersenyum melihat bangsawan Asir itu terbengong-bengong.

"Ada apa, Iblis Cinta?" tanyanya. "Kau seperti melihat hantu saja, padahal hantu tidak ada di negeri ini."

"Aku tidak bisa membantumu jika kau dalam masalah," sahut Iblis Cinta sambil memandang tajam pemuda yang berdiri di hadapannya. "Sebaiknya kau lekas pergi."

"Aku datang sebagai nomaden bangsawan Asir. Kau menolak tamu yang singgah?"

"Jadi kau datang bukan dikejar-kejar pemberontak?"

"Aku datang karena strategi, bukan untuk minta bantuanmu. Jadi aku boleh masuk?"

Iblis Cinta tertawa senang. "Tentu saja, aku terbuka menerima setiap tamu."

Mereka masuk ke aula tamu. Cakra duduk menghadap sebuah meja kosong dan memanggil pelayan yang ada di sekitar.

Pelayan laki-laki datang dan bertanya, "Ada yang bisa saya bantu, tuan?"

"Tolong se
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status