Share

22

Brak!!

Fira membuka pintu ruang kerja Kemal dengan paksa. Mata merah menyala menyorotkan emosi yang siap membludak.

"Manusia atau bukan kamu, Kemal? Tidak punya hati! Kenapa kau tumbangkan perusahaan ayahku?" Suara Fira terdengar melengking dan memekakan telinga.

"Seharusnya pertanyaan itu kamu layangkan pada dirimu sendiri, Fira. Bukan padaku!" Tegas Kemal dengan santai.

Fira berdiri tegak di hadapan Kemal yang sedikit pun tidak melihat ke arahnya. Dia tetap fokus pada layar laptopnya.

"Tidakkah kau mengerti? Aku mencintaimu lebih dari apapun, Kemal. Kenapa kau membutakan matamu? Kenapa Kemal?" Terdengar suara isak tangis dari arah Fira. Suaranya bergetar dan terdengar sangat lirih.

Kemal mengalihkan pangangannya, menatap tajam ke arah mantan kekasihnya tersebut.

"Seharusnya kamu sadar, Fira ... Kisah kita sudah berakhir sejak dulu. Sudah tidak ada hubungan apa-apa lagi di antara kita. Kau sudah memilih dia menjadi teman hidupmu, begitu pun juga dengan aku." Tutur Kemal.

Air mata mul
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status