Miss Zoya kembali duduk di kursinya untuk mendengarkan cerita Naema."Kalau begitu, Katakanlah!" perintah Miss Zoya pada Naema."Maaf Guru.. Biar Saya ambilkan minum untuk Kalian!" ucap Rebeca sambil beranjak.Sedangkan Miss Zoya hanya mengangguk saja untuk mengiyakan."Sebenarnya kejadian kemarin itu karena Kami ingin mencari tahu keberadaan Nick dan Bella! Kebetulan Jose mengatakan melihat Mereka pergi ke hutan malam sebelumnya," terang Naema."Kalau untuk hal itu, Rebeca sudah menceritakannya padaku! Nick ijin pulang ke rumahnya karena ada urusan, begitupun dengan Bella," sahut Miss Zoya."Kalau begitu Maafkan Kami, Guru!" ucap Naema lagi.Seharusnya Dia ingin menceritakan tentang permata itu pada Miss Zoya, tapi entah kenapa Naema tidak berani untuk mengatakannya sebelum Dia bertanya langsung pada Nick tentang alasannya tidak memperbolehkan untuk menceritakan kepada orang lain perihal batu permata itu."Kalau begitu, istirahatlah! Hari ini Kau masih diijinkan untuk tetap di kediam
Saat Nick menoleh ke belakang, ternyata itu adalah Bella. Hari ini Bella juga sudah mulai berangkat ke sekolah.Bella pulang ke rumah hanya ingin membuat kesan bahwa Dia dan Nick pergi bersama."Ada apa?" tanya Nick ketus.Meskipun Mereka sering ngobrol bersama, namun Nick tidak merasa dekat dengan Bella. Bahkan Dia selalu mencari alasan untuk bisa menghindarinya."Apa Kau mau ke kantin bersama?" tanya Bella sambil meraih lengan Nick.Sayangnya Nick tidak suka dan langsung menepis tangannya. Hal itu juga diketahui oleh Naema dan Rebeca karena kebetulan Mereka baru saja keluar dari kelas."Kau lihat Dia! seperti belatung yang baru saja dikibaskan dari daun," kekeh Rebeca sambil menarik tangan Naema.Naema hanya melihat sekilas ke arah Nick dan Bella yang ternyata sedang menatap ke arahnya. Dia dan Rebeca melewati Mereka berdua begitu saja tanpa mengucapkan sepatah katapun.Setelah Naema melewatinya, Nick baru tersadar kalau sekarang masih berdiri dengan Bella. Dia langsung bergegas per
Master Gilbert berjalan menuju ke meja para murid diikuti oleh Miss Zoya di belakangnya.Miss Zoya sangat khawatir Naema akan terkena masalah karena Dia baru saja melihat Naema dan Rebeca ada di sana.Semua murid yang tadinya berkerumun langsung mundur teratur setelah melihat kedatangan Guru Mereka."Siapa yang menjatuhkan peralatan makan ini ke lantai?" tanya Master Gilbert sambil melihat satu per satu murid yang ada di sana.Saat Rebeca hendak mengangkat tangannya, Naema langsung menarik tangan sahabatnya tersebut."Maaf Master, Saya yang telah menjatuhkannya! Saya akan segera mengambil alat untuk membersihkannya," sahut Naema sambil menunduk.Miss Zoya tersenyum melihat pemandangan di depannya. Dia senang karena Naema mau bertanggung jawab untuk kesalahan yang dibuatnya."Kalau begitu cepat lakukan! Jangan sampai mengganggu kenyamanan murid lain!" seru Master Gilbert dan langsung pergi dari sana.Rebeca yang melihat Nick hanya diam saja saat Naema disalahkan menjadi muak. Dia sanga
"Itu.. Saya, sebenarnya sudah menghafal semuanya," terang Naema yang seketika membuat seluruh siswa melihat ke arahnya.Bahkan Nick yang tadinya masih berusaha menahan tawa, langsung terdiam. Dia tidak percaya kalau Naema dapat menghafal buku setebal itu hanya dalam semalam."Apa Kau sedang bercanda?" tanya Master Gilbert sambil melihat Naema secara intens.Tidak ada yang mempercayai Naema termasuk Master Gilbert. Bagaimana mungkin ada seorang murid yang dapat menghafal isi buku setebal itu. Bahkan seorang Guru pun harus sesekali membukanya saat sedang mengajar.Karena tidak percaya, Master Gilbert meminta Naema untuk menulis di papan tulis bab yang Dia sebutkan acak.Namun saat Naema maju ke depan tanpa bukunya, Nick langsung menghentikannya."Kau harus membawa serta buku ini!" seru Nick sambil memberikan buku miliknya.Saat Naema menolaknya, Nick malah menganggukkan kepalanya. Hal itu membuat Naema bingung, mengapa Nick tidak memperbolehkannya menunjukkan pada semua orang kalau Dia
"Nae! Di sini Kau rupanya!" pekik seorang murid laki-laki sambil berlari dan memeluk Naema.Naema yang mulanya terkejut langsung menyadari kalau murid laki-laki itu adalah Linch dan membalas pelukannya."Kapan Kau kembali, Kak? Kenapa Aku tidak tahu!" gumam Naema sambil sedikit terisak.Linch langsung tahu kalau Naema sedang menangis. Dia melepaskan pelukannya dan mengusap air mata Naema dengan ibu jarinya."Jangan menangis lagi! Aku membawakan sesuatu untukmu," ucap Linch sambil memberikan kantong kecil pada Naema."Apa ini?" tanya Naema sambil berusaha membuka kantong itu yang ternyata isinya adalah cemilan kesukaannya.Linch baru tersadar kalau ada seseorang di sana yang juga sedang berdiri di samping Naema."Siapa! Apa Kau teman Naema?" tanya Linch sambil sedikit mengernyitkan dahinya.Linch memang belum pernah melihat Nick sebelumnya karena Nick datang ke sekolah saat Linch sedang pergi ke perbatasan."Benar! Aku memang temannya, teman dekat!" ucap Nick seraya menarik Naema ke sis
"Aku tidak begitu yakin! Tapi Dia tidak seperti Miss Zoya yang ku kenal selama ini," terang Naema sambil melihat ke arah pintu."Aku tidak mengerti apa yang kalian bicarakan!" celetuk Linch sambil menatap Rebeca dan Naema bergantian.Seketika Naema langsung memukul kepala Linch dengan buku-buku jarinya."Kenapa Kau memukulku! Apa yang salah?" protes Linch sambil menarik telinga Naema hingga si empunya berteriak."Bisakah Kalian untuk tidak saling serang!" pekik Rebeca sambil melerai Mereka berdua."Kau bicara apa? Kami tidak serius melakukannya," kekeh Lich sambil mengacak-acak rambut Naema hingga berantakan.Rebeca hanya menggelengkan kepalanya seakan tidak percaya dengan apa yang dilihatnya."Aku sudah mencurigai Miss Zoya ada hubungannya dengan Ras Iblis! Akhir-akhir ini Dia terlihat sangat aneh," bisik Naema."Kenapa Kau mempunyai kesimpulan seperti itu?" tanya Linch yang masih belum mengerti."Pertama, Dia selalu menghindari teh chamomile! Kedua beberapa hari yang lalu Kami diser
"Itu memang terlihat seperti tato, tapi sebenarnya adalah tanda lahir," jelas Naema."Kalau begitu, Kau dan kedua orangtuamu pasti ada hubungannya dengan Ras Iblis!" putus Nick."Entahlah! Karena setahuku tidak ada hubungannya antara tanda lahir yang kumiliki dengan para Ras Iblis," sahut Naema."Itu kalau menurutmu! Tapi kalau menurutku itu semua ada hubungannya dengan asal-usulmu," terang Nick."Mungkin Kau memang benar! Sayangnya Aku juga tidak pernah bertemu dengan Mereka jadi tidak tahu Mereka itu seperti apa," ucap Naema sambil menerawang."Maaf, Aku tidak bermaksud untuk menyinggung perasaanmu, Nae!" ucap Nick sambil menenangkan.*****Setelah kelas selesai, Naema pergi ke Perpustakaan. Kali ini suasana begitu sepi tidak seperti biasanya. Master Moris juga tidak ada di sana. Bahkan beberapa murid yang biasanya membaca buku juga tidak terlihat."Kemana semua orang? Tidak biasanya perpustakaan kosong seperti ini," gumam Naema setelah masuk ke Perpustakaan.Tiba-tiba ada sekelebat
"Master Stock Holmes! Mengapa tiba-tiba Anda datang ke sini?" tanya Miss Zoya sambil terperanjat.Karena tidak biasanya Master Stock Holmes datang ke ruang kesehatan seperti ini."Baru saja Aku mendengar sedikit keributan di Perpustakaan! Namun saat diperiksa, ternyata tidak ada apa-apa. Apa yang telah terjadi?" tanya Master Stock Holmes sambil menatap Naema untuk menunggu jawaban darinya.Begitu pun dengan Miss Zoya yang juga menunggu penjelasan dari Naema."Katakan apa yang telah terjadi di Perpustakaan sebenarnya!" desak Nick."Katakan, Nae!" pinta Linch."Sebenarnya tadi ada yang menyerang Saya di Perpustakaan," sahut Naema."Menyerangmu! Siapa.. Apa itu salah satu murid di sekolah?" tanya Miss Zoya."Sebenarnya Saya sendiri tidak tahu siapa! Mulanya Dia terlihat seperti salah seorang Guru di sini sebelum akhirnya berubah menjadi Makhluk yang sangat mengerikan," terang Naema."Apa maksudmu Dia menyamar sebagai Guru di sini! Hal ini sungguh sangat berbahaya," seru Miss Zoya."Ada ap