Share

Bab 15

Hendra malah sama sekali tidak menatap Sisca.

Wajah tampan yang memukau dengan aura tenang seakan-akan tidak bisa dipengaruhi oleh apa pun.

Billy yang ikut Hendra datang untuk acara bisnis pun menetralkan suasana dengan berkata, "Jangan bahas hal-hal yang nggak menyenangkan itu. Eh, kebetulan sekali, Sisca, ayo nyanyi."

Joni memainkan jarinya sambil berkata, "Dengar kabar Nona Sisca adalah siswi tercantik di jurusan penyiaran Universitas Aroha. Nggak hanya wajah yang cantik, bahkan suaranya juga merdu, kurasa suaranya bisa menyenangkan kita. Hari ini, kalau suaramu bisa menghibur Pak Hendra dan menandatangani kontrak ini, maka Sisca, utangku denganmu sudah lunas."

Joni adalah orang yang lugas.

Sisca langsung bertanya, "Kalian mau dengar lagu apa?"

Joni berkata, "Hari ini Pak Hendra adalah pihak pertama, jadi kamu pilih dulu."

"Aku terserah."

Hendra tidak tertarik terhadap hal ini, dia pun tidak menanggapi Joni dengan sopan.

Billy buru-buru berkata, "Seingatku dulu di acara sekolah Sisca pernah nyanyi lagu bahasa Inggris dengan judul 'You and I', lagu itu bagus sekali. Bagaimana kalau nyanyi lagu itu saja?"

You and I ....

Sisca langsung tercengang.

Namun, Joni terus mendesak, "Ayo nyanyi, Sisca."

Sisca berdiri di panggung pendek samping, lalu meletakkan biola di bahu kirinya. Melodi awalan yang indah bak sinar bulan yang masuk ke dalam ruangan.

Sebuah cahaya terang menyinari Sisca di panggung pendek.

Sisca memakai terusan putih dengan lengan bergelombang, terlihat seperti nona muda yang anggun seperti dulu.

Hendra ingat pertama kali bertemu dengannya adalah saat dia bermain biola.

Akan tetapi, dulu Sisca main biola di halaman rumah. Demi membuatnya menjadi wanita terkenal, Adrian mencarikan guru musik terbaik.

Kalau Sisca salah memainkan satu nada, maka Adrian akan memukulnya karena Adrian sangat keras terhadapnya.

Di saat itu, ayah angkat Hendra, Philip Setiawan adalah sopir Keluarga Limanta.

Philip membawa Hendra yang baru masuk Universitas Aroha untuk tinggal di rumah Keluarga Limanta sementara waktu. Namun, baru saja masuk ke vila, Hendra langsung melihat Adrian yang sedang menegur Sisca.

Saat itu, Sisca masih umur 12 tahun, tapi dia terus dimarahi oleh Adrian hingga menangis karena tidak bisa bermain biola dengan bagus.

Pada akhirnya, Sisca selalu main dengannya dan memanggilnya Kakak Hendra ....

Namun, tidak lama Adrian pun tahu kalau Sisca terlalu dekat dengan anak sopir, jadi dia langsung mengusir Hendra dan memerintah Sisca untuk tidak boleh berhubungan dengan Hendra lagi.

Sebelum bertemu dengan Hendra, Sisca selalu mematuhi omongan Adrian.

Akan tetapi, Sisca malah tidak menurutinya dan Hendra pun menjadi satu-satunya alasan Sisca memberontak di masa muda.

"All of those times, you were here with me, my eyes weren't shut, but I didn't see. How was I blind to your touch."

"Your smile, your cares."

"All my feelings ... were just not meant to be."

"Now here I am."

"All at once, alone ...."

Lagu yang indah diikuti dengan melodi biola yang anggun terdengar sangat menenangkan.

Sebenarnya suara Sisca bukan suara gadis yang sangat manis, melainkan suara yang sangat jernih. Ketika dia bernyanyi, suaranya dapat menggambarkan kata-kata dengan lebih berat sehingga lagu ini terdengar seperti aliran air deras yang jernih dan dalam.

Sisca menyanyi sambil mengintip ekspresi Hendra dari sudut matanya.

Kenapa Billy menyuruh dia menyanyikan lagu ini?

Arti dalam lagu ini terlalu sensitif.

Arti lagu ini secara singkat adalah ....

Selama ini kamu selalu ada di sisiku.

Meskipun aku tidak memejamkan mata, tapi aku tidak melihat apa pun.

Kenapa aku begitu buta hingga tidak merasakan sentuhanmu.

Senyumanmu? Perhatianmu?

Akan tetapi, semua cintaku tidak restui.

Sekarang aku di sini, mencurigai kenapa diriku bisa sampai di tahap ini ....

Kamu dan aku terlihat sangat berjodoh.

Kamu dan aku terus mengelilingi satu sama lain.

Bagaimana kita berdua tiba di ujung jalan?

Lirik lagu ini seakan-akan seperti pembelaan diri Sisca yang tidak bersuara.

Sisca takut membuat Hendra marah.

Saat Sisca menyanyi, suara dan emosinya tenggelam mengikuti melodi yang sudah menguasai semua pengendalian dirinya ....

Setetes air mata Sisca bersinar dan terjatuh di senar biola hingga hancur.

Lagu ini menarik kembali banyak kenangan indah dan sedih. Semua itu seperti sebuah film yang ditayangkan di dalam otak.

"Berhenti!"

Hendra tiba-tiba menghentikannya.

Sisca langsung tercengang, dia pun berhenti main biola.

Hendra berdiri sambil berkata dengan nada dingin, "Aku masih banyak kerjaan, aku pergi dulu. Kalau Pak Joni mau negosiasi kerja sama dengan Grup SY, bisa langsung hubungi Pak Billy untuk prosedur selanjutnya."

Setelah mengatakannya, Hendra pun langsung meninggalkan ruang VIP.

Joni sudah menebak kalau negosiasi ini tidak akan berhasil, lagi pula Joni juga tidak takut pada Hendra karena Perusahaan Holgan adalah perusahaan yang sangat kuat di Kota Mulo. Joni pelan-pelan berdiri melihat Hendra yang hendak pergi, tiba-tiba mengejek, "Apa Pak Hendra nggak mau bawa mantanmu untuk mengenang masa lalu?"

Joni sudah memeriksa latar belakang Hendra sebelum datang untuk menegosiasikan kerja sama bisnis.

Hendra memang membangun bisnis ini sendirian, dia memang orang yang hebat.

Akan tetapi, hal yang membuatnya merasa menarik adalah mantan pacar Hendra ternyata adalah mantan kekasihnya.

Hendra membelakangi Sisca sambil berkata, "Nggak ada yang perlu dikenang di antara kita."

"Bagaimanapun, Sisca adalah mantan kekasihku. Aku juga nggak ingin menyembunyikan dari Pak Hendra kalau aku ingin mengenang masa lalu dengannya. Pak Hendra ... nggak masalah, 'kan?"

Sebenarnya Joni tidak terlalu tertarik pada Sisca.

Namun, dia tertarik pada wanita yang pernah berhubungan tubuh dengan Hendra.

Sebenarnya kata-kata ini sudah cukup terus terang.

Hendra menjawab dengan nada datar, "Terserah."

Kata ini sangat sadis.

Wajah indah Sisca yang sedang berdiri di atas panggung langsung memucat.

Dia seakan-akan seperti barang tidak berharga yang dibuang untuk Joni.

Bayangan Hendra pun semakin lama semakin jauh dari pandangan Sisca ....

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status