Share

Bab 18

"Sisca."

Hendra mendekati telinganya dan menyebutkan namanya dengan nada yang mesra sambil mengatakan kata-kata menyakitkan.

Sisca pun tersenyum dengan sedih.

Hendra menunduk dan Sisca mendongak menatap tatapannya yang menghina, lalu berkata, "Kalau malam ini aku nggak kabur, apa kamu akan merasa kasihan padaku?"

Apakah Hendra akan berubah pikiran untuk menyelamatkannya?

Meskipun hanya kepikiran saja ....

Ekspresi Hendra menjadi sangat dingin, dia terus menatap Sisca tanpa mengatakan apa pun.

Sisca sepertinya sudah tahu jawabannya, tapi dia masih tidak puas.

Air matanya menetes dari sudut mata, Sisca bahkan dengan suara serak berkata, "Hendra, aku ingin tahu jawabanmu."

Ada atau tidak?

Lebih baik memberitahunya secara langsung agar Sisca tidak berharap lagi.

Hendra tiba-tiba berkata, "Sisca, apa kamu tahu kalau aku sudah pernah mati satu kali. Eh, bukan, lebih tepatnya adalah aku sudah pernah mati dua kali. Apa kamu tahu kapan itu?"

Pertama adalah ketika Sisca mengkhianatinya di pengad
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Pameseria Manalu
merasa sedih
goodnovel comment avatar
Pameseria Manalu
untuk satu renungan
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status