Share

Bab 35. Kabar tak terduga

Amora membantu Akarsana membukakan pintu. Begitu pintu dibuka lebar, sepasang mata Akarsana membeliak. Dia pun menengok ke belakang menatap Amora yang kini menyilangkan tangan di depan dada.

"Apa-apaan ini, Amora?" Hampir saja Akarsana memekik.

"Apa lagi, Pak? Itu pekerjaan yang harus Anda kerjakan, Pak. Kenapa masih bertanya lagi?" jawab Amora santai.

"Tapi kenapa sebanyak ini, Amora? Yang benar saja," keluh Akarsana.

Bayangkan saja, Akarsana baru kembali ke kantor setelah cukup lama mengambil cuti karena sakit. Setibanya Akarsana ke kantor, dia diberi pekerjaan sangat banyak di atas mejanya.

Di meja kerja Akarsana—ada banyak sekali tumpukan berkas, bahkan hampir tidak muat lagi.

"Jangan banyak protes, Pak!" tegur Amora berani. "Kalau Bapak protes terus kebanyakan mengeluh, kapan Pak Akarsana menyelesaikan semua pekerjaan ini? Semakin Bapak banyak bengong, waktu Pak Akarsana akan terbuang sia-sia sebelum mengerjakan ini!"

Akarsana menggeleng tanda heran. Dia mencibir A
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status