Share

Bab 86

Saat Jonathan sedang berpikir keras untuk masalahnya, tiba-tiba pintu diketuk oleh seseorang. 

Tok Tok Tok

Dengan malas Jonathan bangkit dari sofa. Ia masih duduk di sana dengan rambut yang masih acak-acakan setelah tiduran. 

"Sudah kukatakan saya ingin beristirahat. Mengapa masih ada yang mengetuk pintu?" ujar Jonathan dengan nada tinggi.

Dikira yang datang adalah sekretarisnya. 

"Mengapa kamu marah-marah Jo?" tanya papanya.

"Lho mengapa papa di sini?" ujarnya kaget dan sekaligus heran.

"Salah, kalau papa mendatangi kantor anaknya?"tanya papa.

"Nggak juga. Ayo Pa, silahkan duduk,"" ujar Jonathan seraya menggeser pantatnya.

"Apa yang kamu katakan kepada Tuan Santosa?" ujar papa dengan nada tinggi. Belum sempat laki-laki itu duduk, sudah marah kepada anaknya.

"Seperti saran papa tadi malam," jawab Jonathan.

"Efeknya, Tuan Santosa membatalkan kerjasama dengan kita," ujar papa dengan masih berna

Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status