Share

Bab 88

Handphone Jonathan berbunyi. Ternyata dari papanya. 

"Kenapa nggak membangunkan papa Jo?" ujar Tuan Mulia.

"Udah nggak sempat Pa. Panik lihat mama nggak sadarkan diri," jawab Jonathan.

"Sekarang gimana keadaan Mama?" tanyanya lagi.

"Sudah stabil kata dokter. Tinggal nunggu siuman saja," jawab Jonathan.

"Syukurlah. Papa segera ke sana sekarang," ujar Tuan Mulia seraya menutup panggilan teleponnya.

Jonathan kembali meletakkan ponselnya di atas meja. Ia kembali duduk di dekat mamanya. Memegang tangan kanan perempuan itu dan meremasnya. 

"Ma, ini Jo. Maafkan Jo ya sudah membuat mama kaget," ujar Jonathan sambil mencium punggung tangan perempuan yang sudah melahirkan dirinya tersebut.

Air matanya tidak terasa mengalir di pipinya. Meskipun beberapa bulan terakhir ini hubungan dirinya dengan Nyonya Mulia  merenggang, namun tidak mengurangi rasa sayang Jonathan kepada mamanya itu.

Hubungan mereka menjadi kurang ba

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status