Share

Bab 17. Sikap Semena-Mena

"Mas Abryal ...." Aku mengulum senyum, menatap penuh cinta kepadanya.

Namun, lelaki itu tetap dingin seperti biasa padahal kami baru saja melakukan sentuhan fisik walau tidak seberapa. Di matanya tidak ada binar cinta. Kenapa Mas Abryal seperti itu? Apa memang dia masih belum bisa menerima aku seutuhnya?

Menghela napas menanti jawaban. Mas Abryal masih menatap aku lekat. Bibirnya terkunci, mungkin menyesali ciuman yang dia beri tadi. Lantas apa yang harus kita lakukan setelahnya, terus diam sepanjang masa sampai kehidupan luar kembali memberi jarak?

"Megumi, ada banyak hal yang semestinya kita bicarakan. Bagaimana dengan kehamilanmu ... sudah periksa kandungan?"

"Kamu peduli sama aku? Mas, akhirnya kamu percaya kalau anak dalam kandungan ini memang darah dagingmu?"

Senyum yang baru saja aku ukir dengan tulus, seketika sirna ketika Mas Abryal menggeleng. "Tidak. Aku hanya penasaran siapa ayah biologis anak itu."

"Kalau kamu nggak bisa cinta sama aku seperti dulu, ceraikan saja aku. Ent
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status