Share

BAB 5

Dia mengeluarkan buku catatan dari saku dan melanjutkan, "Kalimat-kalimat yang menarik perhatianku ini, alasannya akan segera kau mengerti, didahului oleh Kalimat-kalimat lain yang membicarakan tentang bunga api, hujan bunga api yang telah terjadi dua kali sebelum perang, semacam sinyal malam hari yang kemungkinan akan terulang dan rencananya akan mereka lihat, agar dapat segera mengambil tindakan begitu bunga api itu muncul. Apakah semua ini ada artinya bagimu?"

"Tidak. Mengapa?"

Nanti kau akan mengetahuinya. Omong-omong, aku lupa mengatakan kepadamu bahwa kedua orang itu berbicara dalam bahasa Inggris, dengan cukup baik, tapi dengan aksen yang membuatku yakin mereka bukan orang Inggris. Inilah yang mereka bincangkan, setelah di terjemahkan, 'Jadi, kesimpulannya,' kata yang satu,' semuanya sudah diputuskan. Kau dan dia akan berada di tempat yang telah ditetapkan malam ini sebelum pukul tujuh.' 'Kami akan berada di sana, Kolonel. Kami sudah menyewa taksi.' 'Bagus. Ingat, perempuan kecil itu meninggalkan rumah sakit jam tujuh.' 'Jangan takut. Tak mungkin keliru, karena dia selalu menempuh jalan yang sama, lewat Rue Pierre-Charron.' 'Dan seluruh rencanamu sudah selesai?' 'Dalam segala hal. Ini akan terjadi di alun-alun di ujung Rue de Chaillot. Bahkan, seandainya ada orang di sana, mereka tidak akan punya waktu untuk menyelamatkannya, karena kami akan beraksi dengan cepat.' 'Apakah kau yakin dengan sopir taksimu?' 'Aku yakin, kami akan membayarnya cukup mahal untuk membuatnya patuh. Hanya itu yang kami inginkan.' 'Bagus. Aku akan menunggumu di tempat yang sudah kau ketahui, di dalam mobil. Kau akan membawa perempuan kecil itu kepadaku. Setelah itu, kita yang akan mengendalikan situasi.' ' Dan kau yang akan mengendalikan perempuan kecil itu, Kolonel, sama sekali tidak buruk bagimu, karena dia luar biasa cantik.' 'Luar biasa, seperti katamu. Aku sudah lama melihatnya, dan, ya ampun...'"

"Keduanya mulai tertawa kurang ajar dan meminta bon. Aku langsung berdiri dan menuju pintu yang mengarah ke jalan utama, tapi hanya salah satu dari mereka yang keluar dari pintu itu, laki-laki dengan kumis besar melorot dan topi laken abu-abu. Laki-laki satunya keluar melalui pintu menuju tikungan jalan. Hanya ada sebuah taksi di jalan. Laki-laki itu menaikinya dan aku harus mengurungkan niat membuntutinya. Hanya... hanya, karena aku tahu kau meninggalkan rumah sakit jam tujuh setiap malam dan menyusuri Rue Pierre-Charron, perkiraanku tepat, bukan?"

Kapten berhenti. Coralie merenung, sikapnya serius. Dia bertanya, " Kenapa kau tidak memperingatkanku?"

"Memberi peringatan kepadamu?" seru Kapten. "Dan kalau ternyata bukan kau? Untuk apa membuatmu khawatir? Dan sebaliknya, kalau itu kau, untuk apa membuatmu waspada? Kalau upaya itu gagal, musuhmu akan memasang perangkap lain untukmu. Dan karena tidak tahu, kami tidak akan mampu mencegahnya. Tidak, yang paling baik adalah menerima pertarungan. Aku mengerahkan sekelompok kecil mantan pasienmu yang sedang dirawat dirumah, dan karena teman yang seharusnya kutemui kebetulan tinggal di alun-alun, di sini, di rumah ini, aku meminta izin untuk memakai ruangannya dari pukul enam sampai sembilan. Itulah yang kami tegaskan, Bunda Coralie. Dan sekarang setelah kau tahu, apa pendapatmu?"

Coralie mengulurkan tangannya kepada lelaki itu.

"Menurutku kau telah menyelamatkanku dari bahaya yang tidak diketahui dan tampaknya itu bahaya yang sangat besar dan aku berterima kasih kepadamu."

" Tidak, tidak," kata Belval, "Aku tidak bisa menerima ucapan terima kasih. Aku senang sekali karena berhasil! Yang ingin kuketahui adalah apa pendapatmu tentang urusan itu sendiri?"

Tanpa ragu-ragu Coralie menjawab, "Aku tidak punya pendapat apa-apa. Sama sekali tidak, dari apa yang kau ceritakan kepadaku, tidak ada satu insiden pun yang membuatku teringat sesuatu."

"Sepanjang pengetahuanmu, kau tidak punya musuh?"

"Secara pribadi, tidak."

"Bagaimana dengan laki-laki yang menyuruh dua begundal itu menyerahkanmu kepadanya dan yang mengatakan dia mengenalmu?"

"Bukankah setiap perempuan," kata Coralie dengan sedikit merona, "bertemu dengan laki-laki yang mengejar dirinya dengan cara yang lebih kurang terang-terangan? Aku tidak tahu siapa dia."

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status