Share

Bab 8 : Tanda Kelahiran Anak Terpilih

Di penghujung malam yang sudah merangkak mendekati pagi, udara dingin semakin menusuk tulang. Kesunyian semakin merebak tak pandang tempat. Bulan pun enggan mengintip dari balik awan mendung yang bergulung.

Kala itu, terdengar suara jangkrik dan kodok yang saling bersahutan, mengumandangkan irama indah seperti sebuah nyanyian, nyanyian pengantar tidur makhluk yang bernyawa. Tetapi lagu pengantar tidur itu tak berlaku bagi mereka bertiga yang masih terjaga,

Ketika Prameswari menyentuh perut Dilla, ia pun terkejut, "Astaga!"

"Kenapa, Kak?" sahut Dilla juga ikut terkejut. Arya yang sedang duduk di sebelah Dilla juga ikut penasaran.

"Hmm, pantas saja aku merasakan ada energi yang sangat besar muncul beberapa saat yang lalu, ternyata ini penyebabnya," ucap Prameswari sembari menganggukkan kepalanya seperti memahami sesuatu.

"Emang kenapa perut Dilla, Mbak? Apa terjadi sesuatu dengan calon bayi kita? Apa ada hubungannya dengan mimpinya tadi?" Arya memberondong Prameswari dengan beberapa pertanyaan.

"Hampir semua dugaanmu benar, Dek! Sebentar aku akan memanggil guru, barangkali beliau bisa menjelaskan secara rinci perkara ini," ujar Prameswari seraya memejamkan mata untuk bertelepati dengan gurunya yang sedang berada di alam lain.

"Guru Pitaloka, apa kau mendengarku? gumam Prameswari.

"Iya Nduk, aku mendengarmu, ada apa kau tiba-tiba menghubungiku?" sahut Nyai Pitaloka dari alam jin.

"Aku sekarang berada di rumah Arya, jika guru berkenan, tolong guru segera datang kemari, ada hal aneh yang terjadi," ucap Prameswari dengan sedikit tergesa-gesa.

"Apa ada hubungannya dengan energi dahsyat yang terasa beberapa saat yang lalu?" tanya Nyai Pitaloka memastikan.

"Benar sekali, Guru," sahut Prameswari.

"Baik aku akan segera kesana!"

Sejurus kemudian, nyai Pitaloka telah muncul di hadapan mereka bertiga. Dilla yang tak mengetahui Nyai Pitaloka sebelumnya, mendadak menjingkat karena terkejut. Hal itu membuat Nyai Pitaloka sedikit tersenyum.

"Tak usah kaget begitu, Dilla. Aku adalah guru Prameswari dan juga Arya, apa Arya tak pernah bercerita kepadamu tentangku?" ucap Nyai Pitaloka sembari melirik ke arah Arya.

Dikisahkan sebelumnya, Nyai Pitaloka adalah salah satu guru spiritual Arya dan Prameswari dari alam jin, beliau juga pembimbing Arya dalam menggunakan pusaka Cincin Rojomolonya. Nyai Pitaloka berwujud wanita paruh baya yang masih cantik meskipun rambutnya sudah tertutup uban hampir seluruhnya.

Rambut putih itu ia gulung ke atas menyerupai sebuah stupa candi dan ditusuk dengan hiasan rambut berbentuk jarum. Ia mengenakan pakaian khas seorang pertapa wanita berwarna kecoklatan dengan selendang yang senada, mengalung di pundaknya.

"A-anu nek, ma-maaf aku pernah mendengar mas Arya cerita, tapi aku tak mengira akan bertemu dengan nenek," sahut Dilla sedikit terbata-bata.

Nyai Pitaloka mengangkat alisnya, "Haha, apa yang kau ceritakan, Arya? Apa kau bercerita yang tidak-tidak kepada istrimu?" ucapnya dengan nada curiga.

Arya menghela nafas panjang, "Ahh ya gak lah nek, masa iya sih aku mau ngejelekin guruku sendiri di depan istri? Jangan ngadi-ngadi deh nek!" ucap Arya sedikit kesal.

"Haaha, lama tak bertemu, kau masih tetap seperti yang dulu Arya, masih konyol, haha," tawa renyah keluar dari mulut Nyai Pitaloka seraya menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Hmm, nenek kumat!" dengus Arya.

"Hahah, maaf-maaf aku jadi kelepasan, aku kesini ingin memeriksa keadaanmu, Dilla," ucap Nyai Pitaloka sembari mengalihkan perhatiannya kepada Dilla.

Dilla menyungging senyum ke arah Nyai Pitaloka seraya mempersilahkan, "Iya nek silahkan."

Nyai Pitaloka mulai merapal sebuah mantra saat menyentuh perut Dilla. Saat mantra selesai dirapal, ditangan Nyai Pitaloka mendadak muncul energi berwarna keemasan. Hal itu membuat mereka semua takjub sekaligus penasaran apa maksud dari kemunculan cahaya itu.

Nyai Pitaloka mendadak membelalakkan kedua matanya seraya berjingkat, "Astaga! Puji Bethari!"

*******

Komen (1)
goodnovel comment avatar
Paulina Nurhadiati Petrus
makin seru aja ini Arya kembali bertemu dengan nyai pitaloka ya, wah langsung kaget semua begitu nyai pitaloka periksa perut dilla ya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status