Share

34: Tinju Terakhir

Rion dan singanya berhenti di sebuah hutan yang berbatasan langsung dengan desa terdekat di ibu kota. Sepasang mata Rion dan mata singa itu menyala merah terang dalam kegelapan dan pekatnya selimut kabut.

“Sudah kuduga mereka akan muncul di sini!”

“Kau benar-benar tahu tentang tempat ini, Penyihir Merah?” ujar seorang perempuan.

Rion berbalik dan mendapati Minako sudah berdiri di belakangnya dengan tas tergenggam dan tampak berat.

“Demi mendapatkan darah segar untuk pasukan mutannya, Ron bekerjasama dengan pemerintahan baru, bukankah kau dan Ryoma yang mengatakannya?”

Minako hanya menyeringai.

“Lagi pula tampilan mereka sangat menonjol. Untuk apa pasukan biasa berjalan-jalan di hutan pada malam hari saat tubuh mereka sudah kepayahan setelah berperang seharian?”

“Meskipun senjata milikmu sudah cukup tua, tapi pikiranmu tajam juga, ya?” ledek Minako. “Meski kau sabetkan s

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status