Share

46 Dua Lelaki

Dering alarm berbunyi. Pukul lima pagi. Aku sengaja membunyikan alarm tiga kali. Jam empat, setengah lima dan jam lima.

Kebetulan hari ini aku sedang berhalangan, jadi tak ada kewajiban untuk menunaikan salat subuh. Alarm terakhirlah yang kupakai sebagai alarm bangun tidur.

Tak peduli Mas Huda sudah menghilang sedari tadi. Badanku rasanya tak karuan. Perjalanan dan liburan yang harusnya menyenangkan justru membuatku pusing dan melelahkan.

"Rum, Angga kemana?" tanya ibu tiba-tiba. Aku yang baru keluar kamar pun agak kaget mendengar pertanyaan ibu soal Mas Angga.

"Ningrum kurang tahu soalnya baru bangun, Bu," ucapku sembari meringis kecil.

"Oh iya. Anak gadis bangunnya kesiangan," sindir ibu sambil tertawa kecil membuatku garuk-garuk kepala yang tak gatal.

"Semalam Mas Angga bilang mau hadiri sidang perdananya dengan Mbak Agnes, Bu," ucapku lagi saat ibu sibuk dengan persiapan sarapan. Sepertinya menu pagi ini adalah opor ayam dan tahu tempe.

"Kenapa nggak bilang ibu? Harusnya ibu ikut
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status