Share

Modal usaha

Rian sengaja hanya diam saja ketika Sekar mengajaknya berbicara. Dia sebenarnya sudah tidak mencintai Sekar lagi. Sekar sudah meninggalkannya dan pergi dari rumahnya, artinya sudah tiada maaf lagi untuk Sekar. Untungnya, Rian dan Sekar belum sempat untuk rujuk secara resmi di pengadilan. Jadinya urusannya tidak rumit.

"Rian? Kamu kenapa? Kok mukaku pucat begitu? Kamu sakit? tanya Sekar dengan pertanyaan yang bertubi-tubi.

Rian masih diam saja.

"Rian! Kamu tuli ya? Kamu dengar aku kan?"

Rian tetap tak bergerak.

"Riaaaan! Apa kamu sudah gila?" ucap Sekar frustasi sambil mengacak rambutnya.

Rian yang sudah tidak ada hati lagi untuk Sekar, akhirnya beranjak dari tempat duduknya. Sekar berusaha mengejar Rian. Tetapi tidak berhasil. Rian langsung masuk ke dalam mobilnya.

"Rian! Ku mohon jangan tinggalkan aku!" teriak Sekar. Dengan nafas yang terengah-engah, Sekar berhenti mengejar Rian karena dia khawatir dengan kandungannya.

Sudah waktunya pulang kerja, Rian berpura-pura memasang ek
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status