Share

Licin seperti belut

Pak Wira baru saja pulang. Hilda gemetar setelah menerima sertifikat tanah dari Pak Wira. Dia bingung apakah lebih baik tanah ini segera di jual saja daripada terjadi sengketa? Sedangkan di sertifikat tanah itu atas nama Hilda.

Hilda pulang ke rumah, dia butuh istirahat karena hari ini tadi dia dan Yuni sudah menyebarkan lowongan kerja lewat sosial media. Mereka berharap besok akan ada yang datang melamar pekerjaan.

* *

"Kak, ada dua orang yang mencari Kakak. Katanya mereka mau melamar pekerjaan," kata Yuni kepada Hilda yang sedang asyik menggambar pola baju tunik.

"Ya, suruh tunggu sebentar, Yun," jawabku sambil meletakkan pensilnya.

Hilda segera menemui mereka di ruang depan.

"Permisi, Mbak. Kami ke sini ingin melamar pekerjaan," kata seorang laki-laki yang bertubuh sedang dan berkulit putih itu.

"Iya, Mbak. Apakah masih ada lowongan untuk kami," kata seorang perempuan yang berhijab segiempat.

"Kalian saling kenal?" Hilda malah melontarkan pertanyaan yang tak penting.

"Belum M
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status