Share

Bab 15

Wulan menaruh kantung es pada luka Radit, dia melakukan itu agar darah yang mengalir saat ini bisa membeku dan berhenti. Dia merasa aneh dengan darah itu yang terus mengalir padahal lukanya tidak terlalu besar.

Radit hanya diam sambil sesekali melihat kearah Wulan yang telaten membersihkan lukanya hingga memplaster lukanya itu. dan dia langsung mengalihkan pandangannya saat Wulan sudah selesai.

“kenapa darahmu tadi sulit untuk berhenti?” tanya Wulan yang entah mendapat keberanian darimana untuk bertanya seperti itu.

“Sudah sana keluar, kau sudah selesai kan dengan sok jiwa pertolonganmu itu” cibir Radit dan berdiri dari duduknya.

Wulan yang masih duduk melihat Radit yang langsung berdiri, dia juga ikut berdiri dari duduknya saat ini.

“Ya sudah kalau begitu aku keluar dulu” pungkas Wulan dan akan pergi.

“Apa yang terjadi padaku ini, jangan sampai kau bilang pada Mama” ancam Radit

“Memang kenapa?” tanya Wulan penasaran.

“Aku bilang jangan ya jangan, awas kalau Papa atau mamaku tahu soa
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status